Andre memilih mengikuti pelatihan sebagai tenaga jasa servis AC.
"Sebenarnya hari ini Andre ikut pelatihan tetapi ibu dipanggil duluan," jelas Novi, kakak Andre.
Sementara itu Andre mengaku pernah menyampaikan kepada ibunya akan mencari pekerjaan agar tidak menjadi beban ibunya yang selama ini membiayai kebutuhannya sehari-hari.
"Saya ingin menjadi anak yang lebih baik lagi. Menjadi anak yang benar-benar baik, enggak boleh seperti dulu lagi. Ibu sudah tidak ada, saya harus lebih baik," tutur Andre.
Baca juga: Ibu yang Meninggal karena Diinjak Anak Bernama Djaiti, Bukan Rusmini
Saat video anak yang menginjak kepala ibunya viral di media sosial, polisi sempat mengamankan Andre dari rumahnya di Jalan Kedondong Kidul I Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya.
Namun polisi tidak memprosesnya atas permintaan keluarga.
"Keluarganya termasuk Ibu dan kedua kakaknya sempat menolak saat Andri diamankan. Beberapa lama kemudian, kakaknya bernama Novi menyusul ke kantor polisi," kata Kepala Polsek Tegalsari Kompol Rendy, Rabu (28/8/2019).
Atas pertimbangan dari keluarga, Andri tidak ditahan dan hanya diperiksa.
Baca juga: Penjelasan Polisi soal Ibu yang Meninggal setelah Kepalanya Diinjak Sang Anak
Pada Rabu (21/8/2019), sehari setelah diamankan, Andre diminta polisi untuk meminta maaf kepada kedua kakaknya.
Dari kantor Polsek Tegalsari, Andri dan kedua kakaknya langsung pulang ke rumahnya dan meminta maaf kepada ibunya.
Permintaan maaf disaksikan pihak polisi dan Pemkot Surabaya.
Saat meminta maaf, ibu Daiti sedang terbaring sakit.
Baca juga: Kronologi Video Viral Anak Injak Kepala Ibu hingga Permintaan Maaf Disaksikan Polisi
Video Andre memukul dan menginjak kepala ibunya yang sedang sakit diunggah oleh Novi yang merupakan kakak kedua Andre.
Video tersebut disebarkan ke media sosial Facebook oleh Novi yang kesal lantaran Andre tidak pernah bisa dinasihati.
Novi berniat menghimpun masukan dari netizen tentang bagaimana cara yang tepat menasihati adiknya.