Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Lansia, yang Masih Bekerja dan Mereka yang Kurang Beruntung

Kompas.com - 20/08/2019, 12:25 WIB
Markus Yuwono,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Dia menjajalkan alen-alen, sejenis kerupuk yang berasal dari singkong, dan tape singkong yang dijual Rp 2.000.

Setiap akhir pekan, dirinya menjajakan makanan yang dibuat oleh tangannya sendiri.

Saminem mulai menjual makanan sejak muda. Sejak 2016, ia mulai berjualan di Pasar Ekologi Argowijil yang menempati lahan seluas 7.000 meter persegi.

Hampir 3 tahun terakhir Saminem berjualan di lahan bekas penambangan batu keprus di Desa Gari Kecamatan Wonosari tersebut.

"Sudah sejak buka pasar ini sekitar 3 tahun lalu, saya berjualan di sini," ujarnya dalam bahasa Jawa.

Menurut dia, meski berjualan tidak setiap hari, namun membawa kepuasan tersendiri bagi dirinya.

Sebab, dengan berjualan ia bisa berinteraksi dengan pembeli yang berasal dari berbagai kalangan.

Para pembeli mulai dari anak muda seusia cucunya, bahkan orang tua seusianya, selalu menambah energi baru bagi dirinya.

"Dulu bikin pecel, sekarang cuma ini saja (alen-alen dan tape)," ucapnya. 

Puluhan ribu lansia yang kurang beruntung

Tidak semua lansia beruntung masih bisa beraktivitas seperti kedua nenek tersebut.

Data dari Dinas Sosial Kabupaten Gunungkidul, masih ada 16.952 jiwa yang masuk kategori lanjut usia terlantar (LUT).

"Masih ada belasan ribu LUT dari data tahun 2018. Kecamatan Semin paling banyak, yakni sekitar  2.254 lansia," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Gunungkidul, Gustarto saat ditemui di kantornya Senin (19/8/2019). 

Dia mengatakan, ada berbagai kriteria LUT seperti hidup di keluarga kurang mampu dan tidak memiliki penghasilan tetap.

Selain itu, ada yang tidak bisa beraktivitas dan ditinggal anak-anaknya merantau.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com