Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kerusuhan di Manokwari | Pria Nikahi 2 Kekasih Sekaligus

Kompas.com - 20/08/2019, 05:56 WIB
Rachmawati

Editor

Tak hanya itu, tampak sang pengantin pria meminang kedua calon istri tersebut dengan mas kawin sebesar Rp 10.000.

Saya tidak sampai hati melihat ada yang terluka. Makanya saya putuskan untuk menikah sekaligus," kata pengantin pria, seperti dilansir dari Tribunnews.

Sementara itu, akun @makassar_iinfo menjelaskan, pernikahan tersebut terjadi di Dusun pangkalan padang RT 006 RW 002, Desa Airtarap, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Dalam video dan foto yang beredar, tampak pengantin pria diapit dua mempelai wanita yang akan dinikahinya yang sama sama mengenakan jilbab warna merah serta baju warna hitam.
Mereka bertiga nampak mengenakan kain pernikahan yang diletakkan di kepala.

"Saya terima nikahnya Nur Laili binti Katan dengan maharnya Rp 10 ribu dibayar tunai," ujar pengantin pria.

Baca juga: Heboh Pria Nikahi 2 Kekasih Sekaligus dengan Mahar Rp 10.000, Ini Alasannya

 

4. Warga Papua di Surabaya dalam kondisi aman

Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya Piter Frans Rumaseb memastikan bahwa warga Papua di Surabaya dalam kondisi aman.

Dia meminta warga Papua tidak merasa khawatir yang berlebihan.

"Mama di Papua dan Papa di Papua dan semua saudara saya di Papua, kami semua di sini aman. Anak-anak kuliah juga aman, tidak usah khawatir yang berlebihan. Kita semua di sini anak-anak Ibu Pertiwi," kata Frans seusai menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019).

Dia juga membantah kabar adanya pengusiran terhadap mahasiswa Papua dari asrama di Jalan Kalasan, Surabaya.

Menurut Frans, aparat justru berusaha melindungi mahasiswa Papua.

"Mereka justru diamankan oleh polisi dari potensi tekanan dari ormas dan kembali dipulangkan pada malam hari. Saya yang mengawal di kepolisian sampai kembali ke asrama," kata Frans.

Baca juga: Mama dan Papa di Papua Jangan Khawatir, Kami di Surabaya Aman

 

5. Warga di Manokwari protes rasisme pada mahasiswa Papua

Warga pengunjuk rasa turun ke jalan dan berhadapan dengan aparat keamanan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi yang diwarnai kericuhan itu terjadi menyusul protes penangkapan mahasiswa Papua di sejumlah wilayah di Jawa Timur.AFP/STR Warga pengunjuk rasa turun ke jalan dan berhadapan dengan aparat keamanan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi yang diwarnai kericuhan itu terjadi menyusul protes penangkapan mahasiswa Papua di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Warga Papua di Manokwari, Papua Barat, menggelar aksi dengan membakar ban bekas dan meletakkan ranting pohon di sejumlah jalan di Manokwari, Senin (19/8/2019) pagi.

Pantauan Kompas.com, sejumlah jalan yang diblokade meliputi Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.

Massa juga melempar pecahan botol dan merobohkan papan reklame serta tiang traffict light yang berada di pinggir Jalan Yos Sudarso.

Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang.

Akibat aksi ini, ruas jalan tersebut lumpuh total. Bahkan, sejumlah toko dan bank pemerintah tutup. Nampak sejumlah aparat berada dititik lokasi untuk mengamankan situasi.

Baca juga: Warga di Manokwari Bakar Ban dan Blokade Jalan, Protes Rasisme terhadap Mahasiswa Papua

SUMBER: KOMPAS.com (Budy Setiawan, Achmad Faizal, Michael Hangga Wismabrata)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com