Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kerusuhan di Manokwari | Pria Nikahi 2 Kekasih Sekaligus

Kerusuhan terjadi berawak dari aksi protes warga atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Berita kerusuhan di Manokwari mendapat perhatian banyak pembaca.

Sementara di Kalimantan Barat, video pernikahan di Kalimantan Barat (Kalbar) antara satu pria dan dua perempuan sekaligus, viral di media sosial. Tak hanya itu, tampak sang pengantin pria meminang kedua calon istri tersebut dengan mas kawin sebesar Rp 10.000.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

Kompas TV melaporkan, dalam kerusuhan itu massa membakar gedung DPRD Papua Barat. Selain sejumlah ruas jalan juga ditutup seperti di Jalan Yos Sudarso.

Massa yang membawa senjata tajam menebang pohin dan memblokade jalan

Dalam tayangan Kompas TV terlihat api bercampur kepulan asap menyelimuti gedung wakil rakyat di Papua Barat.

Kerusuhan berasal dari aksi protes warga atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Kerusuhan di Manokwari ini berujung pada pembakaran gedung DPRD Papua Barat, Senin (19/8/2019).

"Kami telepon Gubernur Papua, mohon maaf. Sama sekali itu bukan suara Jatim. Harus bedakan letupan bersifat personal dengan apa yang menjadi komiten Jatim," kata Khofifah dalam jumpa pers bersama Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebagaimana ditayangkan di Kompas TV, Senin.

Gubernur Jatim pun mengajak semuanya untuk bersama-sama saling menghormati dan menghargai.

 

Tak hanya itu, tampak sang pengantin pria meminang kedua calon istri tersebut dengan mas kawin sebesar Rp 10.000.

Saya tidak sampai hati melihat ada yang terluka. Makanya saya putuskan untuk menikah sekaligus," kata pengantin pria, seperti dilansir dari Tribunnews.

Sementara itu, akun @makassar_iinfo menjelaskan, pernikahan tersebut terjadi di Dusun pangkalan padang RT 006 RW 002, Desa Airtarap, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Dalam video dan foto yang beredar, tampak pengantin pria diapit dua mempelai wanita yang akan dinikahinya yang sama sama mengenakan jilbab warna merah serta baju warna hitam.
Mereka bertiga nampak mengenakan kain pernikahan yang diletakkan di kepala.

"Saya terima nikahnya Nur Laili binti Katan dengan maharnya Rp 10 ribu dibayar tunai," ujar pengantin pria.

 

Dia meminta warga Papua tidak merasa khawatir yang berlebihan.

"Mama di Papua dan Papa di Papua dan semua saudara saya di Papua, kami semua di sini aman. Anak-anak kuliah juga aman, tidak usah khawatir yang berlebihan. Kita semua di sini anak-anak Ibu Pertiwi," kata Frans seusai menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019).

Dia juga membantah kabar adanya pengusiran terhadap mahasiswa Papua dari asrama di Jalan Kalasan, Surabaya.

Menurut Frans, aparat justru berusaha melindungi mahasiswa Papua.

"Mereka justru diamankan oleh polisi dari potensi tekanan dari ormas dan kembali dipulangkan pada malam hari. Saya yang mengawal di kepolisian sampai kembali ke asrama," kata Frans.

 

Pantauan Kompas.com, sejumlah jalan yang diblokade meliputi Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.

Massa juga melempar pecahan botol dan merobohkan papan reklame serta tiang traffict light yang berada di pinggir Jalan Yos Sudarso.

Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang.

Akibat aksi ini, ruas jalan tersebut lumpuh total. Bahkan, sejumlah toko dan bank pemerintah tutup. Nampak sejumlah aparat berada dititik lokasi untuk mengamankan situasi.

SUMBER: KOMPAS.com (Budy Setiawan, Achmad Faizal, Michael Hangga Wismabrata)

https://regional.kompas.com/read/2019/08/20/05560001/populer-nusantara-kerusuhan-di-manokwari-pria-nikahi-2-kekasih-sekaligus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke