NGAWI, KOMPAS.com – Kepala Sekolah SDN Widorokandang Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengaku hanya bisa sabar terhadap pemberitaan yang mengatakan pihak sekolah meminta ganti rugi satu juta rupiah terhadap kerusakan papan tulis yang dilakukan oleh salah satu siswa sekolah.
Ditemui di ruang kerjanya, dia mengatakan tidak terpengaruh dengan pemberitaan tersebut.
“Saya tetap fokus pada tugas saya untuk mendidik,” ujarnya, Sabtu (10/8/2019).
Warsi memastikan jika kasus papan tulis rusak yang menjadi pembicaraan warga di Magetan tersebut telah selesai dengan tidak ada permintaan penggantian dari pihak sekolah.
Papan tulis yang mengalami kerusakan panjang 10 sentimeter dan lebar 1 sentimter tersebut saat ini masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Tidak ada permintaan penggantian satu juta rupiah. Kami akan perbaiki sendiri dengan menambal memakai triplek, tapi tukangnya masih sibuk,” tambahnya.
Siswa yang merusakkan papan tulis saat bermain lempar lemparan penggaris di kelas memang tergolong siswa yang aktif. R mengaku menyukai kegiatan olah raga sepak bola. Bahkan, dia mengidolakan pesepak bola nasional Evan Dimas.
“Cita cita saya mau menjadi pemain sepakbola,” katanya.
Orangtua siswa R, Sukimin mengaku jika anaknya merupakan anak yang lebih aktif dibandingkan anak lainnya baik saat di rumah maupun di sekolah.
Sukimin mengaku senang jika permasalahan rusaknya papan tulis diselesaikan dengan cara damai oleh Kepala Dinas Pendidikan Magetan tanpa mengganti uang maupun papan tulis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.