Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Pria Pura-pura Mati Lalu Hidup Lagi, Bangun Usai Digelitik hingga Diduga Cari Sensasi

Kompas.com - 30/07/2019, 06:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Tiba-tiba, Robi berbalik dari ranjang ambulans hingga terjatuh ke tanah. Akal-akalan yang dilakukan Robi, menurut Fauroq, diduga hanya ingin mencari sensasi agar dianggap sebagai orang yang memiliki karomah.

Apalagi memanfaatkan kebesaran nama almarhum KH. Moh. Alawi. Dugaan itu, karena dari beberapa pembicaraan Robi dengan Fauroq sebelum peristiwa Sabtu malam itu terjadi. Robi sendiri, beberapa kali berhubungan dan sowan kepada Fauroq.

"Pembicaraannya aneh-aneh seperti mengaku wali dan memiliki karomah. Makanya saya 100 persen tidak percaya sejak awal," ungkap Fauroq.

Baca juga: 4 Fakta Kasus Dugaan Suap Bupati Kudus, Terancam Hukuman Mati hingga Periksa Mobil Terrano

8. Alasan warga laporkan Robi ke polisi

Menurut Fauroq, aksi Robi yang berpura-pura bangit dari kematian itu tidak dilanjutkan. Apalagi sampai membohongi orang awam yang tujuannya bisa negatif.

Selain itu, menurut Fauroq, Robi adalah tipe orang yang memiliki keinginan tinggi, tapi tidak mau bekerja keras dan memilih jalan pintas.

Saat itu Robi sempat mengaku menyesal kepada Fauroq sebelum dilaporkan ke polisi.

"Saya pasrah ke polisi apa sanksi yang akan diberikan kepada Robi. Saya ingin, dia tidak boleh mengulangi perbuatannya dan bertobat," kata Fauroq.

Baca juga: Warga Sampang Terlanjur Patungan untuk Biaya Orang Mati yang Hidup Lagi

9. Warga terlanjur patungan dan akhirnya tutup kuburan 

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Warga Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah terlanjur patungan uang untuk membiayai perawatan jenazah Robi.

Patungan uang itu atas permintaan tokoh masyarakat setempat. Alasannya, Robi tidak punya anggota keluarga lain selain istri dan anaknya, sehingga kematiannya akan dirawat di Sampang.

"Selain biaya angkut jenazah, ada uang yang digunakan untuk menjemput anak Robi ke Bandara Juanda yang datang dari Pontianak," kata Moh. Syafii, salah satu wargaDesa Tanggumung. 

Sementara itu, warga lainnya, Abdul Halim, mengaku kesal dan geram atas perbuatan Robi. Pasalnya, yang dipermainkan tidak hanya warga.

Dirinya dan warga lainnya menutup kembali kuburan yang sudah selesai digali untuk mengubur Robi. 

 

"Coba kalau orangnya ada di depan warga, sudah dikubur separuh badan agar tidak main-main kalau urusan dengan kematian," terang Abdul. 

Baca juga: Warga Tutup Kuburan untuk Robi, Orang Mati yang Hidup Lagi di Sampang

Sumber: KOMPAS.com (Taufiqurrahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com