Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Pria Pura-pura Mati Lalu Hidup Lagi, Bangun Usai Digelitik hingga Diduga Cari Sensasi

Kompas.com - 30/07/2019, 06:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus pria asal Pontianak yang pura-pura mati lalu hidup lagi, sempat membuat heboh warga di Sampang, Jawa Timur.

Pria bernama Robi Anjal (38) yang berpura-pura mati itu tiba-tiba bangun setelah digelitik dan terjatuh dari ranjang di ambulans, Jumat (26/7/2019).

Sementara itu, istri Robi, yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan, suaminya tiba-tiba tak sadarkan diri ketika bersujud di pendapa Keraton Surakarta pada tanggal 23 Juli 2019.

Setelah tak sadar selama kurang lebih 6 jam, istri Robi panik dan saat itu tim medis menyatakan Robi telah meninggal karena serangan jantung.

Namun, aksi tersebut dianggap warga Sampang hanya akal-akalan Robi. Warga pun melaporkan Robi ke polisi.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Pingsan di pendapa Keraton Surakarta

Ilustrasi jantungyodiyim Ilustrasi jantung

Saat Kompas.com menemui Robi dan istrinya di depan ruangan penyidikan Polres Sampang, Robi menceritakan, pada tanggal 23 Juli 2019, dirinya bersama istri, datang ke keraton Solo untuk meminta petunjuk terkait asal-usul ayahnya yang masih ada keturunan keraton Solo.

Namun, tidak ada satu pun pihak keraton yang menemui Robi. Robi pun memilih langkah dengan bersujud di pendapa keraton. Setelah bersujud, Robi mengaku tidak sadarkan diri.

"Sejak saat itu saya tidak sadar. Saya hanya merasa tidur, bukan mati suri seperti fitnah yang disebarkan banyak orang," kata Robi.

Baca juga: Mayat Ditemukan Mengambang di Sungai Kali Mas Surabaya, Diduga Pelaku Jambret

2. Enam jam tak sadar, Robi divonis meninggal

Ilustrasi dokteripopba Ilustrasi dokter

Setelah mengetahui Robi tak segera sadar, istri Robi pun bingung. Menurut istrinya, Robi tak kunjung sadar selama enam jam lebih.

Sementara itu, orang-orang yang ada di sekitar keraton ikut bingung sehingga dipindah ke tempat orang sembahyang di luar lingkungan keraton. Bahkan, dokter didatangkan untuk memastikan kondisi Robi.

"Kata dokter di Solo, suami saya meninggal karena serangan jantung. Saya masih ragu meskipun sedikit percaya atas keterangan dokter," kata istri Robi.

Baca juga: Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Begini Pengakuan Pelaku

3. Diminta untuk dikuburkan di Sampang

Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. TAUFIQURRAHMAN Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga.

Dengan alasan menuruti wasiat dari Robi, istri Robi membawa "jenazah" suaminya ke Sampang.

Menurut istri Robi, dirinya ingin dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.

Lalu setelah tiba di Sampang, Robi langsung menuju pondok pesantren Karongan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.

"Saya orang awam, saya bingung. Jadi, banyak orang yang saya hubungi, hingga akhirnya sampai di Sampang," imbuh istri Robi.

Saat tiba di Sampang, Robi tiba-tiba hidup lagi. Kata Robi, lantunan salawat dan bacaan Al-Quran yang membangunkan dirinya.

"Saya terkejut mengapa tiba di Sampang. Padahal, terakhir saya ingat ada di keraton Solo," imbuh pria kelahiran 18 Maret 1981 ini.

Baca juga: Penjelasan Ulama soal Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Curiga Saat Mayat Pelaku Digelitik Kakinya

4. Robi bantah ingin buat sensasi

Ilustrasi ambulansShutterstock Ilustrasi ambulans

Peristiwa tersebut dianggap akal-akalan oleh warga Sampang. Sehingga Robi dilaporkan ke Polres Sampang.

Namun, tudingan warga tersebut, menurut Robi, dianggap tidak masuk akal. Alasannya, karena Robi mengaku tidak merugikan siapa pun. Dirinya juga bukan siapa-siapa dan bukan orang yang ingin terkenal.

"Saya melakukan hal ini untuk apa dan buat siapa? Saya orang biasa kok," ungkap pria yang mengklaim dirinya sering diminta bantuan orang lain untuk menyembuhkan gangguan gaib.

Baca juga: Pasangan Cinta Terlarang Kakak Adik Tengah Menanti Anak Ketiga

5. Diduga menjalani tirakat ilmu spiritual

Ilustrasi ilmu hitam.SHUTTERSTOCK Ilustrasi ilmu hitam.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Subiantana, diduga Robi sedang menjalani tirakat ilmu spiritual.

"Masih mau kami periksa lebih lanjut motivasinya apa melakukan hal itu. Soal kemungkinan adanya unsur pidana, juga kami kaji karena belum ada laporan siapa yang dirugikan," ungkap Subiantana.

Sementara itu, salah satu ulama kharismatik asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, KH. Fauroq Alawi, mengaku sudah curiga dengan aksi yang dilakukan Robi Anjal (38), warga asal Pontianak, Kalimantan Barat yang dinyatakan meninggal kemudian hidup lagi.

"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ujar Fauroq.

Baca juga: Seluruh Keluarga dari Kakak Adik yang Terlibat Cinta Terlarang Diusir dari Desa

6. Kejanggalan kasus Robi menurut warga

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

KH. Fauruq menambahkan, kecurigaan kedua dari kasus tersebut adalah saat mobil ambulans tiba di halaman rumah Fauroq.

Saat itu supir dan keluarga pengiring jenasah Robi, termasuk istri dan anak Robi, tidak ada yang bisa menunjukkan berkas yang menjelaskan soal kematian pria berambut gondrong tersebut.

"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," imbuh Fauroq. Kecurigaan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang mati yang sudah empat hari.

Baca juga: Ini Awal Mula Terungkapnya Cinta Terlarang Kakak Adik yang Miliki 2 Anak

7. Saat digelitik kakinya, tiba-tiba Robi jatuh

Ilustrasi jenazah. Ilustrasi jenazah.

Menurut Fauroq, kecurigaan yang paling kuat adalah saat warga yang datang menjenguk mayat Robi, dan menggelitik kakinya.

Tiba-tiba, Robi berbalik dari ranjang ambulans hingga terjatuh ke tanah. Akal-akalan yang dilakukan Robi, menurut Fauroq, diduga hanya ingin mencari sensasi agar dianggap sebagai orang yang memiliki karomah.

Apalagi memanfaatkan kebesaran nama almarhum KH. Moh. Alawi. Dugaan itu, karena dari beberapa pembicaraan Robi dengan Fauroq sebelum peristiwa Sabtu malam itu terjadi. Robi sendiri, beberapa kali berhubungan dan sowan kepada Fauroq.

"Pembicaraannya aneh-aneh seperti mengaku wali dan memiliki karomah. Makanya saya 100 persen tidak percaya sejak awal," ungkap Fauroq.

Baca juga: 4 Fakta Kasus Dugaan Suap Bupati Kudus, Terancam Hukuman Mati hingga Periksa Mobil Terrano

8. Alasan warga laporkan Robi ke polisi

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Menurut Fauroq, aksi Robi yang berpura-pura bangit dari kematian itu tidak dilanjutkan. Apalagi sampai membohongi orang awam yang tujuannya bisa negatif.

Selain itu, menurut Fauroq, Robi adalah tipe orang yang memiliki keinginan tinggi, tapi tidak mau bekerja keras dan memilih jalan pintas.

Saat itu Robi sempat mengaku menyesal kepada Fauroq sebelum dilaporkan ke polisi.

"Saya pasrah ke polisi apa sanksi yang akan diberikan kepada Robi. Saya ingin, dia tidak boleh mengulangi perbuatannya dan bertobat," kata Fauroq.

Baca juga: Warga Sampang Terlanjur Patungan untuk Biaya Orang Mati yang Hidup Lagi

9. Warga terlanjur patungan dan akhirnya tutup kuburan 

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

Warga Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah terlanjur patungan uang untuk membiayai perawatan jenazah Robi.

Patungan uang itu atas permintaan tokoh masyarakat setempat. Alasannya, Robi tidak punya anggota keluarga lain selain istri dan anaknya, sehingga kematiannya akan dirawat di Sampang.

"Selain biaya angkut jenazah, ada uang yang digunakan untuk menjemput anak Robi ke Bandara Juanda yang datang dari Pontianak," kata Moh. Syafii, salah satu wargaDesa Tanggumung. 

Sementara itu, warga lainnya, Abdul Halim, mengaku kesal dan geram atas perbuatan Robi. Pasalnya, yang dipermainkan tidak hanya warga.

Dirinya dan warga lainnya menutup kembali kuburan yang sudah selesai digali untuk mengubur Robi. 

 

"Coba kalau orangnya ada di depan warga, sudah dikubur separuh badan agar tidak main-main kalau urusan dengan kematian," terang Abdul. 

Baca juga: Warga Tutup Kuburan untuk Robi, Orang Mati yang Hidup Lagi di Sampang

Sumber: KOMPAS.com (Taufiqurrahman)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com