Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Gendam dan Pencabulan Mahasiswi Unpad Diburu Polisi

Kompas.com - 26/07/2019, 17:58 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com — Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan sudah mengantongi identitas pelaku gendam sekaligus pelaku pencabulan mahasiswi Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, berinisial RS (22).

Hartoyo menuturkan, saat ini pihaknya masih memburu pelaku.

"Kasusnya masih kami tangani. Saat ini masih memburu pelaku karena identitas pelaku itu sudah jelas," ujarnya kepada Kompas.com seusai jumpa pers pengungkapan narkotika jenis sabu di Mapolres Sumedang, Jumat (26/7/2019) siang.

Kapolres menegaskan, kasus dugaan pencabulan terhadap mahasiswi Unpad Jatinangor ini tetap diproses.

"Iya, kami terus proses karena identitasnya sudah jelas, masih kami kejar," tuturnya.

Baca juga: 9 Fakta Mahasiswi Unpad yang Ditemukan Selamat, Diduga Terkena Gendam hingga Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku

Sebelumnya, Hartoyo menegaskan, dugaan kasus pencabulan yang menimpa salah satu mahasiswi Unpad Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, berinisial RS (22) tetap diproses.

Kapolres menyatakan, dalam hal ini pihaknya hanya menghentikan kasus laporan pencarian terhadap RS, yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak 10 Juni 2019.

"Kata siapa dihentikan? Yang laporan orang hilang sudah selesai. Tapi kan dalam penyelidikan ditemukan adanya pencabulan. (Kasus) pencabulannya berjalan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (12/7/2019).

Ditanya terkait perkembangan pelaku gendam dan pencabulan terhadap mahasiswi Unpad, selama RS menghilang dan dibawa kabur pelaku, Kapolres memastikan kasusnya masih dalam proses.

"Masih proses," katanya.

Baca juga: Mahasiswi Unpad yang Hilang 25 Hari Resmi Raih Gelar Sarjana

Dicabuli

Hartoyo mengatakan hasil visum mahasiswi Unpad Jatinangor ini diduga telah dicabuli pelaku gendam atau guna-guna.

Diketahui, setelah dilaporkan hilang sejak 10 Juni 2019, RS ditemukan pihak keluarga dalam keadaan selamat.

"Dari hasil visum, ada indikasi ke sana (pencabulan)," ujarnya seusai upacara peringatan HUT ke-73 Bhayangkara di Alun-alun Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selain diduga pernah dicabuli pelaku gendam yang membawa RS pergi ke Garut selama hampir sebulan, diketahui setelah korban ditemukan, handphone  korban hilang.

Diduga, handphone milik RS dibawa pelaku gendam.

Baca juga: Hasil Visum, Mahasiswi Unpad yang Hilang Diduga Dicabuli Pelaku Gendam

"Handphone milik korban juga hilang. Terkait uang, korban hanya kehilangan Rp 500.000 di rekening pribadinya. Uang itu merupakan transferan ibunya," tuturnya.

Kapolres menyebutkan, pihak keluarga menemukan RS di sekitar wilayah Tarogong, Kabupaten Garut.

Setelah itu, pihak keluarga berkoordinasi dengan pihak Polsek Jatinangor dan Polres Sumedang.

"Selama kurang lebih sebulan itu menghilang, polsek (Jatinangor) dan polres hingga pihak keluarga mencari korban. Akhirnya ditemukan pihak keluarga," katanya.

Kapolres menambahkan, korban menghilang diduga akibat diguna-guna atau kena gendam.

Berpindah-pindah

Kronologinya, kata Kapolres, sepulang dari Garut dan tiba di sekitar kawasan Cileunyi, RS dihampiri seorang lelaki.

"Diduga korban saat itu kebingungan lalu dihampiri orang yang berada di sekitar Cileunyi itu. Korban seperti kena gendam karena setelah berinteraksi dengan seseorang yang ditemuinya itu, korban RS hanya bisa menuruti dan mengikuti keinginan pelaku," tuturnya.

Baca juga: Cerita Rika, Mahasiswi Unpad yang 25 Hari Hilang: Ditemukan di Masjid Garut, Kini Didampingi Psikolog

Kapolres menuturkan, sejak saat itu pula, korban terus mengikuti keinginan pelaku.

Keberadaan pelaku dan korban pun, kata Kapolres, kerap berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain di wilayah Kabupaten Garut.

"Tidak netap, mereka ini pindah-pindah hingga akhirnya ditemukan pihak keluarga di kawasan Tarogong, Garut," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com