Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Gunung Panderman, Rusak Habitat Elang Jawa hingga Sekat Titik Api

Kompas.com - 23/07/2019, 08:53 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

"Dugaan awal faktor alam. Karena memang titik awal yang terbakar di lereng yang sulit terjangkau oleh manusia. Juga ada tiga titik api yang bersamaan," ungkapnya.

Baca juga: Kebakaran Gunung Panderman, Pendakian ke Gunung Butak Ikut Ditutup

Kepala Adm Perhutani KPH Malang Hengki Herwanto juga mengungkapkan hal yang sama. Penyebab kebakaran diduga karena faktor alam.

"Faktor alam. Karena penebaran dalam waktu bersamaan," jelasnya.

Rusak habitat elang jawa dan hutan produksi

Kepala Adm Perhutani KPH Malang Hengki Herwanto mengatakan, hutan di Gunung Panderman yang memiliki ketinggian 2.045 mdpl merupakan habitat elang jawa. Sebagian habitat burung endemik di Pulau Jawa itu dipastikan rusak akibat kebakaran.

Meski tidak ada data terkait populasi elang jawa di hutan tersebut, Hengki yang baru menjabat mengatakan bahwa elang jawa kerap ditemui berterbangan di kawasan itu.

Selain elang jawa, satwa lain yang menghuni kawasan hutan itu adalah monyet, ayam hutan, babi hutan dan ular. Monyet terdengar turun saat pertama kali terjadi kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Gunung Panderman Ancam Kerusakan Hutan Produksi dan Habitat Elang Jawa

Kebakaran juga mengancam hutan produksi yang ada di bawahnya. Tebing yang curam membuat api sulit dikendalikan dan berpotensi menjalar ke hutan produksi yang terdiri dari tanaman pinus.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim akan mengubah pola pemadaman dengan membuat sekat selebar tiga meter di area perbatasan hutan lindung yang terbakar dan hutan produksi yang ada di bawahnya. Hal itu untuk mencegah api masuk ke hutan produksi.

"Besok kami akan ubah skenario. Kalau hari ini membuat sekat di titik api. Besok kami membuat sekat di antara hutan lindung dan hutan produksi dengan lebar tiga meter," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com