PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Pencitraan satelit pemerintah mendeteksi adanya patahan tektonik sepanjang 3 kilometer di Selat Nasik Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Temuan yang didokumentasikan dalam bentuk foto itu diduga berkaitan dengan beberapa kali gempa di wilayah Pantai Timur Sumatera.
"Foto satelit itu pertama kali diketahui saat saya di Mentawai. Kemudian pada 2015 tim BNPB juga pernah menyampaikan saat pertemuan di Pangkal Pinang," kata Kepala Seksi Kedaruratan Bencana BPBD Kepulauan Bangka Belitung, Aswind, kepada Kompas.com di Pangkal Pinang, Minggu (21/7/2019).
Baca juga: Keceriaan Anak-anak Korban Gempa Halmahera Jalani Trauma Healing
Dia menuturkan, pada 2017, karena terjadi sejumlah gempa di Bangka Barat, tim peneliti Badan Geologi Bandung menemui BPBD untuk berdiskusi. Pada saat pertemuan itu sempat disampaikan perihal patahan di Selat Nasik itu.
"Jawaban dari tim ketika itu, kalau mau meneliti patahan harus menggunakan alat khusus dan biaya lumayan besar," ujar Aswind.
Baca juga: Gempa Maluku Utara Rusak Jaringan Listrik di Halmahera Selatan
Menurut Aswind, informasi terkait patahan di Selat Nasik telah beredar luas hingga menarik perhatian akademisi.
Untuk itu, terkait temuan patahan itu bakal dibahas dalam pertemuan dekan Fakultas Perikanan se-Indonesia yang digelar di Pangkal Pinang.
Informasi yang dirangkum Kompas.com, kabar tentang patahan lempeng tektonik di Selat Nasik sempat dikaitkan dengan rangkaian gempa yang pernah terjadi di Selat Sunda.
Gejala yang muncul di Selat Nasik menarik perhatian pakar lantaran selama ini Kepulauan Bangka Belitung dinilai aman dari ancaman gempa bumi.
Patahan tektonik selama ini dikhawatirkan bisa memicu terjadinya tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.