Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rujito, Dulu Buru dan Sembelih Penyu Kini Jadi Penyelamat

Kompas.com - 19/07/2019, 06:00 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Rujito mengaku senang karena saat ini hampir tidak ada orang yang melakukan perburuan penyu. Bahkan atas keberhasilannya ini pada tahun 2007 dan 2016 mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah.

"Semoga apa yang saya lakukan ini dapat memicu orang-orang di luar sana untuk ikut melestarikan penyu," ujarnya. 

Pelepasan tukik sering dilakukan

Dia mengatakan, pada Rabu (17/7/2019) petang dilakukan pelepasliaran dari Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Yogyakarta. Tukik yang dilepasliarkan ini baru ditetaskan tanggal 10 Juli 2019 lalu dan usianya baru 7 hari.

"Sengaja dilakukan sore hari karena mencegah predator memangsa tukik," katanya. 

Saat ini, di penangkaran FKPB terdapat 309 telur yang siap menetas diperkirakan tanggal 19 Juli 2019 mendatang dan ketika berusia 7 hari akan siap dilepasliarkan kembali. 

Baca juga: Sensasi Ngabuburit Sambil Berwisata di Rumah Konservasi Penyu

Kepala BKIPM Yogyakarta Hafit Rahman mengatakan, pihaknya melepasliarkan 200 ekor tukik. Pelepasliaran ini untuk menambah populasi penyu di Indonesia. Pihaknya turut mengajak puluhan pelajar dan pegiat konservasi penyu untuk ikut serta dalam pelepasliaran tersebut, agar mengetahui penyu hewan langka yang harus dilesatraikan.

"Pelajar sengaja dilibatkan agar mengerti pentingnya konservasi penyu yang terus berupaya agar jumlah penyu terus bertambah dan tidak punah," ucapnya. 

Sore itu, ratusan Tukik yang dilepaskan pun tampak berlari menyambut ombak yang datang, ditemani senja. Ratusan pelajar dan Petugas dari BKIPM sumringah melihat tukik itu hilang ditelan ombak. 

 

 

 

 

 

 

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com