Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaul Kekal Dihadiri Sahabat Muslim, Biarawati Ini Sebarkan Persaudaraan Lintas Iman

Kompas.com - 15/07/2019, 10:27 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Suster Andrea menceritakan, saat kerja kelompok, temannya yang beragama Islam bertanya kenapa suster cincinya berbeda.

Mendengar pertanyaan itu, Suster Andrea menjawab jika dirinya masih junior. Sehingga belum sepenuhnya menjadi suster.

Nanti setelah kaul kekal, maka akan sah menjadi suster sepenuhnya. Ia juga akan mendapatkan cincin warna emas.

"Setiap ketemu itu mereka selalu tanya, Suster kapan kaul kekal, kapan Suster. Saya bilang, tunggu ya masih tahun depan," urainya.

Baca juga: Pidato Visi Indonesia, Jokowi Tegaskan Tak Ada Toleransi Sedikit Pun bagi Pengganggu Pancasila

Mendengar jawaban dari Suter Andrea, teman-teman kuliahnya yang notabene beragama Islam lantas menyampaikan akan mendoakan agar teguh dalam kesetiaan panggilan dan bisa segera kaul kekal.

"Setiap mau shalat kan mereka mengajak saya menemani ke mushola. Sambil menunggu, saya juga berdoa. Nah setelah shalat mereka mengatakan kalau tadi juga mendoakan saya agar segera kaul kekal," tegasnya

Semenjak itu, mereka berpesan agar diberikan undangan ketika Suster Andrea kaul kekal. Mereka akan datang untuk menyaksikan dan memberikan dukungan untuk Suster Andrea.

Namun demikian, mereka juga bertanya kepada Suster Andrea apakah diperbolehkan datang dan menyaksikan kaul kekal. Sebab acaranya digelar di gereja.

"Ya mereka sempat bertanya apa boleh datang dan menyaksikan, saya bilang boleh kok. Nanti di sana ada panitianya," tandasnya.

Kampus selain untuk menimba ilmu juga menjadi tempat baginya untuk belajar bertoleransi. Saling mengasihi dan menghormati satu sama lain meski berbeda agama.

"Bersaudara dan mengasihi dalam perbedaan itu tidak sulit, asal mau membuka diri, membuka hati, membuka pikiran," tegasnya.

 

Gunakan Instagram untuk sebarkan persaudaraan lintas iman

Suster Andrea menyampaikan, ia sering menggungah foto-foto di akun Instagram miliknya. Foto-foto yang diunggahnya adalah saat bersama dengan teman-teman kuliah atau teman lintas iman.

"Foto-foto sama teman-teman itu saya sengaja posting di Instagram. Ya foto-foto saat saya bersama mereka," ucapnya.

Suster kelahiran Polewali,Sulawesi Barat 21 juni 1987 ini memposting foto-foto kebersamaannya dengan teman-temannya selain dokumentasi pribadi, juga untuk menyebarkan perdamaian dan mewartakan indahnya persaudaraan.

"Saya berpikir media sosial itu kan punya dua sisi, bisa digunakan untuk hal negatif tetapi bisa juga menjadi ladang yang subur untuk mewartakan yang baik," ucapnya.

Baca juga: Pesan Idul Fitri Risma: Jaga Toleransi, Perkuat Persatuan dan Kesatuan

Ia memilih Instagram karena foto itu lebih menggambarkan banyak hal. Sehingga orang  bisa lebih menerima pesan yang ingin disampaikan olehnya tentang indahnya persaudaraan.

Lewat postingan-postingan di akun Instagramnya itu, Suster Andrea diajak oleh seorang teman untuk bergabung dengan Srikandi Lintas Iman. Suster Andrea pun akhirnya bergabung dengan Srikandi Lintas Iman.

Suster Andrea menyampaikan sering mendapat chat di akun Instagramnya. Mereka biasanya meminta doa, curhat karena ada masalah sampai dengan berdiskusi tentang lintas iman.

"Saya merasa beryukur dijadikan alat oleh Tuhan untuk membantu sesama walau belum pernah bertemu," tandasnya.

 

Menulis buku

Suster Andrea menceritakan, awalnya ia mendapatkan pesan via chat Instagram dari Romo Andreas Sulardi Pr.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com