Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung. Namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.
Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja. Itulah yang dikumpulkan Hengky dan teman-teman di kampungnya untuk dijual.
Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor. Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.
Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
“Sejak kecil ayah mengajarkan disiplin, bagaimana bertahan hidup,” ungkap suami Sonya Fatmala ini menjelaskan.
Jadi artis
Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah besar. Apalagi ada keinginan dirinya untuk menjadi duta besar. Ia pun hijrah dari Blitar ke Jakarta dengan menggunakan tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.
Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik. Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini. Sebab di Jakarta ia tidak memiliki saudara.
Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting. Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting.
Hingga akhirnya di salah satu production house (PH) ia keterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus. Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun melejit.
Setelah 10 tahun di dunia entertainment, ia pun mulai membuat PH patungan dengan sejumlah artis seperti Angel Karamoy, Raffi Ahmad, Lucky Hakim, dan Irwansyah. Mereka memproduksi FTV untuk sejumlah TV.
Ke dunia politik
Persinggungan Hengky dengan politik sudah berlangsung lama. Berawal dari sang ayah yang aktif berpolitik dan kerap menjadikan rumahnya tempat berkumpul anggota partai dan berkegiatan.