Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Penumpang Ojek "Online" Bayar dengan Beras, Tergesa-gesa Wawancara Kerja hingga Kartu ATM Tertelan

Kompas.com - 03/07/2019, 16:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dika, seorang pengguna jasa ojek "online" di Lampung, terpaksa membayar uang jasa dengan satu kilogram beras karena mengaku tak punya cukup uang.

Peristiwa yang terjadi pada 28 Juni 2019 tersebut segera menjadi viral setelah diunggah di media sosial oleh sebuah akun Instagram @gojek24jam.

Dari penulusuran Kompas.com, Dika mengaku tidak memiliki uang karena kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tertelan di mesin ATM.

Saat itu, dirinya hanya punya uang Rp 2.000, sedangkan biaya ojek Rp 6.000. Lalu dirinya harus segera pergi untuk wawancara kerja.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Alasan Dika bayar jasa dengan kantung beras

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.

Sebuah tangkapan layar berisi percakapan antara Dika dan pengemudi Go-jek, Robertus Fernanda, menjadi viral di media sosial.

Dari percakapan itu, Dika memohon kesediaan Fernanda untuk dibayar dengan satu kilogram beras sebagai pengganti jasa transportasi.

Saat dihubungi Kompas.com, Dika menceritakan, situasi saat itu dirinya tergesa-gesa untuk wawancara kerja. Sayangnya, dirinya tak punya cukup uang untuk membayar jasa ojek.

"Saya enggak pegang uang cukup dan ATM saya masih tertelan, jadi saya bayar pakai beras saja," ujar Dika, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Viral, Penumpang Bayar Pengemudi Ojek "Online" dengan 1 Kilogram Beras

2. Jadi viral di media sosial, disukai 5.000 dan 200 komentar

Ilustrasi media sosialTHINKSTOCKS/IPOPBA Ilustrasi media sosial

Berdasar pantauan kompas.com, foto tangkapan layar yang berisi percakapan Dika dan Fernanda diunggah oleh akun Instagram, @gojek24jam, menuai banyak kurang lebih 200 komentar dan disukai 5.000 orang.

Sejumlah warganet pun mengapresiasi kerelaan Fernanda yang mengantar Dika. Fernanda juga menolak beras satu kilo sebagai pengganti uang jasa dari Dika.

"Mas Robertus menjawab 'Enggak usah, mas, saya ikhlas'. Tetap saya paksa, tetap enggak mau menerima. Baik orangnya," ujar Dika.

Baca juga: Viral Usulan Tak Pajang Foto Presiden dan Wapres di Sekolah, Ketua DPRD DKI Akan Datangi SMPN 30

3. Sempat minta tolong pinjam uang teman

Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang. Ojek online menggunakna GPS pada ponsel saat berkendara mengantar dan menjemput penumpang.

Dika menjelaskan, saat itu ia tengah terburu-buru karena mendapat panggilan wawancara kerja dari sebuah perusahaan.

Setelah tahu hanya punya uang Rp 2.000 di kantong, ia mencoba meminjam uang ke salah seorang teman.

"Jarak dari lokasi saya ke tempat interview kurang lebih 4 kilometer, tarifnya Rp 6.000. Saya cuma punya uang Rp 2.000. Rencananya, saya pinjam kawan saya Rp 12.000 untuk pergi-pulang, ternyata teman saya juga lagi enggak ada uang," ujar Dika.

Saat Dika menyampaikan kondisi tersebut, Fernanda mengaku tak keberatan.

Baca juga: Viral Foto Macan Dahan Dikuliti, Ini Penelusuran KLHK

4. Ucapan terima kasih dari Dika di Instagram

Ilustrasi InstagramIst Ilustrasi Instagram

Dika mengaku telah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Robertus atas bantuan yang diberikan.

Berkat kebaikan hati Robertus, Dika bisa tiba di lokasi wawancara tepat waktu, meski hasilnya belum sesuai harapan.

Dika pun mendoakan Robertus dan berharap pengemudi ojek online tersebut diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah.

Ucapan terima kasih Dika pun dia unggah melalui akun Instagram miliknya.

Berikut ini postingan Dika secara lengkap di Instagram:

Halo Gojek selamat sore. Perkenalkan nama saya Dika saya penguna setia Gojek asal Bandar Lampung. Saya ingin menyampaikan sesuatu.

Jadi kemari tanggal 28 juni 2019 sekitar pukul 16 30 saya mendapatkan panggilan wawancara kerja pada jam 17 00 sore.

Saat itu posisi saya sedang tidak memegang uang cukup untuk membayar jasa gojek dikarenaka ATM saya tertelan. Oh iya saya ini anak kosan hehe. Jadi saya gak mungkin kan mau pesan gojek kalo uang saya tidak cukup.

Saya sudah minta antarkan kawan saya tetapi dia kerja saya pinjam uang buat ongkos gojek 12rb alasan kawan saya tanggal tua. Ya emang tanggal tua sih.
Jadi saya sudah tidak ada harapan lagi dan saya sempat berfikir untuk tidak mengambil tes wawancara itu.

Tetapi saya sedang butuh kerjaan. Saya cuma punya beras yg masih cukup banyak jadi saya ada ide untuk bayar gojek pake beras hahaha. Akhirnya saya putuskan memakai ide itu.

Setelah saya pesan gojek saya bilang kepada masnya kalo mau saya bayar pake beras saja. Saya sempat ragu karena takut di tolak sedangakan saya harus wawancara sore itu.

Dan Alhamdulliahnya Mas gojek nya menyangupinya. Dalam hati saya sangat bersyukur atas kebaikan mas gojek ini jaman sekarang masih ada orang baik. Namanya mas Robertus Fernanda.

Kalo gk ada mas nya mungkin saya gk akan pergi waeancara dan cari kerja jaman sekarang susah kan min..saya terharu sekali min. Mohon di apresiasi mas Robertus ini min. Oh iya waktu sampai lokasi mas nya gk mau aku kasih beras dia bilang dia ikhlas dan gak mau nerima beras itu jadi tambah terharu saya min.

Dan jaraknya lumayan jauh loh. Sekian min pengalaman saya naik gojek yg sangat berkesan. Semoga mas Robertus dapat di beri rejeki yang berlimpas atas kerja keras dan sikapnya.

Baca juga: 6 Fakta Aksi Polisi Jadi Viral Jelang HUT Ke-73 Polri, Selamatkan Korban Banjir di Pinggir Tol hingga Joget ala "Boboho" di Pantura

Sumber: KOMPAS.com (Retia Kartika Dewi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com