Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Taruna ATKP Makassar: Sewaktu Sekarat Aldama Tidak Dibawa ke Ruang Kesehatan

Kompas.com - 02/07/2019, 09:40 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Delapan taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Makassar dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh Muhammad Rusdi, taruna tingkat II ATKP kepada juniornya Aldama Putra Pongkala, Senin (1/7/2019).

Saat memberikan kesaksian, para taruna ATKP itu mengaku ketika Aldama tumbang usai dipukul Rusdi, Aldama langsung dibawa ke barak 8, bukan ke ruang kesehatan. Padahal di kampus ATKP, ruang kesehatan juga tersedia. 

"Awalnya disuruh sama senior, disuruh ke ruang kesehatan tapi tidak ada yang berani pakai jadi dibawa ke barak 8," kata Ali, salah satu taruna ATKP yang juga teman Aldama kepada majelis hakim. 

Baca juga: Ayah Taruna ATKP yang Tewas Maafkan Pembunuh Anaknya

Ali mengatakan, sewaktu Rusdi hendak memukul dada Aldama, ia diperintahkan untuk tidak melihat. Namun, ia memastikan mendengar suara yang diduganya seperti suara pukulan. Saat tumbang itulah, Ali langsung memberikan napas bantuan ke Aldama tetapi usahanya itu sia-sia. 

Ali mengatakan, di kamar barak 6 sewaktu Rusdi melakukan pemukulan kepada Aldama, ada beberapa taruna tingkat II. Setidaknya ada tujuh taruna lain yang berada di barak 6 yang mengakui bahwa pemukulan itu ada tetapi tidak melihatnya secara detail. 

Seperti Haryono, salah satu taruna tingkat II ATKP hanya diberi tahu oleh Rusdi jika Aldama terjatuh dari kamar mandi. 

"Saya menolong setelah Rusdi minta bantuan saya ke sana. Waktu menolong masih bernapas. Posisinya sedang disandarkan sama Rusdi," ujarnya. 

Baca juga: Kasus Pembunuhan Taruna ATKP: Ayah Korban Sebut Pihak Kampus Bilang Anaknya Tewas karena Jatuh

Pengakuan Rusdi yang mengatakan bahwa Aldama terjatuh di kamar mandi sempat dipercaya oleh seluruh penghuni kampus ATKP. Sewaktu dibawa ke barak 8, seorang taruna junior Cesar Dimas juga diperintah Rusdi untuk mengatakan bahwa Aldama tak sadarkan diri karena terjatuh di kamar mandi. 

Dimas mengaku mengatakan itu sebelum Aldama dibawa ke rumah sakit. 

"Saya disuruh mengaku sama Rusdi kalau Aldama jatuh dari toilet," katanya. 

Kesaksian para taruna ATKP ini sempat membuat hakim Suratno marah-marah dan memperingatkan para taruna tersebut.

Ia mengatakan bahwa dalam keadaan apapun, ketika Aldama yang mengalami kesakitan seharusnya dibawa ke ruang medis bukan ke barak. 

"Kalau masih ada yang sakit itu seharusnya dibawa ke ruang kesehatan bukan ke barak," kata Suratno. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com