Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Jembatan Gantung Dibangun di Jabar, Anak-anak Tak Perlu Lagi Seberangi Sungai ke Sekolah

Kompas.com - 25/06/2019, 08:24 WIB
David Oliver Purba

Editor

“Jembatan gantung desa merupakan terobosan untuk meningkatkan konektivitas wilayah antar desa yang memiliki banyak kepentingan. Ujungnya adalah peningkatan ekonomi, efektivitas waktu dan efektivitas biaya. Mereka yang harus berkeliling sekian kilometer cukup menyeberang dengan waktu relatif singkat, mengangkut hasil pertanian tidak terlalu lama, ada efektivitas waktu dan biaya,” lanjutnya.

Dedi mengatakan, terdapat beberapa kendala dalam proses pembangunan desa. Salah satu kendala terbesar adalah minimnya akses menuju lokasi. Menurutnya, beberapa lokasi yang akan dibangun jembatan gantung tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Situasi tersebut menghambat proses pengiriman bahan baku.

Guna menuntaskan kendala itu, DPM-Desa Jawa Barat berkolaborasi dengan masyarakat.

“Kondisi beberapa lokasi itu hampir tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Untuk membawa bahan harus menggunakan tenaga pemberdayaan atau tenaga padat karya. Bahan baku digotong sampai ke lokasi,” katanya.

Untungnya, kata Dedi, masyarakat menyambut pembangunan jembatan desa dengan antusias dan ikut terlibat dalam pelaksanaan jembatan gantung. Mereka bergotong royong membangun jembatan.

Guna menjaga kualitas jembatan gantung yang dibangun, DPM-Desa menggandeng beberapa tenaga pengawas profesional dan membentuk Satuan Tugas Pengawas Pelaksanaan Jantung Desa. Hal itu dilakukan agar program Jantung Desa berjalan sesuai rencana.

“Sudah kita lakukan dari bulan April sampai bulan Mei kemarin sudah ada pengawasan. Mengontrol kualitas dan di samping pengawas profesional, kita pun telah membuat regulasi tentang pelaksanaan pengawasan kegiatan Jantung Desa,” katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: 20 Jembatan Warna-warni akan Dibangun di Pelosok Jabar, Sekolah Tak Perlu Menyeberang Sungai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com