Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nelayan Selamatkan Diri dari Terkaman Buaya, Perciki Air hingga Panjat Pohon

Kompas.com - 21/06/2019, 08:50 WIB
Raja Umar,
Khairina

Tim Redaksi


BANDA ACEH, KOMPAS.com- Busriadi adalah rekan Heri, korban yang diterkam buaya saat mencari ikan di aliran sungai Krueng Rigaih, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya.

Dia  mengaku, selama ini mencari ikan pada malam hari sudah menjadi rutinitas mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan sehari-hari.

Namun naas, buaya yang kerap mereka jumpai saat menelusuri sungai mencari ikan Rabu (19/6/2019) malam, secara tiba-tiba langsung menyerang Heri yang sedang berada di atas perahu.

“Kami tiap malam mencari ikan di aliran sungai itu, biasanya kalau ada buaya saat kami senter nampak matanya, tapi kemarin malam tidak muncul dengan tiba-tiba langsung menyerang,"kata Busriadi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/06/2019).

Baca juga: Warga Aceh Jaya Diterkam Buaya saat Cari Ikan di Sungai

Menurut Busriadi, sebelum rekannya diterkam buaya, mereka mencari ikan di aliran sungai.

Caranya, masing-masing menggunakan sampan secara beriringan dari sisi kiri dan kanan sungai terus menelusuri arus dengan memakai senter sebagai alat penerangan. 

Setelah mereka bergerak 20 meter, malam itu tiba-tiba buaya menyerang Heri.

“Buaya tidak terlihat saat kami senter ke arah depan kami. Tiba-tiba saya dengar Heri berteriak karena diterkam buaya, dan secara bersamaan saya juga terpeleset dari sampan jatuh ke dalam air. Setelah Heri jatuh dari sampan buaya terus masih menyerang dan Heri saya lihat berusaha menyelamatkan diri. Setelah kami tepukkan air, tak lama setelah itu buaya hilang posisinya berada di bawah sampan Heri,” katanya.

Busriadi mengatakan, Heri selamat dari serangan buaya setelah berhasil memanjat ke atas pohon. Setelah berada di atas pohon, ia baru mengetahui bahwa tangan sebelah kirinya mengalami luka parah akibat diterkam buaya.

“Setelah dia berhasil manjat pohon, saya minta dia menyenter ke arah buaya, karena posisi saya masih dalam air. Setelah itu saya juga ikut memanjat pohon untuk menghindari terkaman buaya,” katanya.

Baca juga: Dibantu Pawang, Warga Ramai-ramai Tangkap Buaya Pemangsa Manusia

Masih kata Busriadi, setelah berada di atas pohon menyelamatkan diri dari serangan buaya mereka terpaksa harus menunggu dan bertahan lama di atas pohon sambil terus memantau posisi buaya yang masih terlihat berada di balik sampan Heri.

“Hampir satu jam kami di atas pohon tak dapat mencari pertolongan karena lokasi kejadian jauh dari kampung. Saya sempat berteriak minta tolong tapi tidak ada warga yang mendengar," ucapnya.

Setelah kondisi air pasang dan posisi sampan milik Busriadi terbawa arus ke bawah pohon tempat mereka berlindung, Busriadi berhasil meraih ponsel yang berada di dalam sampan.

Dia langsung menghubungi keluarga Heri yang berada di kampung untuk memberikan pertolongan.

“Setelah saya berhasil mengambil ponsel dalam sampan, saya hubungi langsung keluarga Heri, sekitar 30 menit kemudian baru mendapat pertolongan dari warga dan Heri pun langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com