Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Mantan Pemulung Sukses Bisnis Porang, Omzet Miliaran Rupiah hingga Cita-cita Umrah Satu Desa

Kompas.com - 19/06/2019, 13:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Saya buat tutorial di akun infoasalan atau paidiporang," ungkap Paidi.

Baca juga: Kisah Mantan Satpam Lolos Jadi Anggota DPRD Berkat Tanaman Hidroponik

3. Temukan pola tanam baru untuk tanaman porang

Berbekal pencarian di Google, Paidi mendapatkan banyak ilmu tentang bagaimana mengembangkan porang di lahan pertanian terbuka.

Hasil pencarian itu lalu dikumpulkan dalam satu catatan yang dinamai sebagai revolusi tanam baru porang.

"Menanam porang rata-rata harus di bawah naungan. Di sini, menanam tanpa harus naungan. Kami menggunakan revolusi pola tanam baru," kata Paidi.

Paidi mengatakan, dengan revolusi tanam baru hasil panennya berbeda jauh dengan pola tanam konvensional yang mengandalkan di bawah naungan pohon.

"Kalau pakai pola tanam konvensional, panennya paling cepat tiga tahun. Sementara dengan pola tanam baru bisa lebih cepat panen enam bulan hingga dua tahun dan hasilnya lebih banyak lagi," ujar Paidi.

Dia mengatakan, bila menggunakan pola tanam konvensional tidak akan bisa mengejar kebutuhan dunia.

Sementara dengan revolusi pola tanam intensif, satu hektar bisa mencapai panen 70 ton.

Baca juga: Dampak Abu Vulkanik Gunung Sinabung, Tanaman di 4 Kecamatan Terancam Gagal Panen

4. Omzet bisnis porang capai tembus satu miliar

Ilustrasi ekonomi digitalSHUTTERSTOCK Ilustrasi ekonomi digital

Menurut Paidi, ilmu yang dibagikan di media sosial itu dapat menarik petani di manapun untuk mengembangkan porang.

Apalagi, porang memang tergolong mudah untuk dikembangkan dan dipasarkan. Saat ditanya tentanf omzet yang ia dapatkan dari pengembangan porang di Desa Kepel, Paidi menebut sudah mencapai miliaran rupiah.

"Sudah di atas satu miliar," kata Paidi.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Kepel Sungkono bahwa banyak warganya saat ini ikut menanam porang karena terinspirasi dengan kisah sukses Paidi.

Dua tahun terakhir, hampir 85 persen warga di Desa Kepel menanam porang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com