Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Habil Marati, Tersangka Penyandang Dana Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional

Kompas.com - 14/06/2019, 07:01 WIB
Kiki Andi Pati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com -  Abdul Rasyid Syawal mengaku sebagai satu dari sekian sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kaget dan tak percaya atas penahanan rekannya, Habil Marati, oleh polisi.

Apalagi, Habil ditetapkan sebagai tersangka penyandang dana dalam kasus dugaan rencana pembunuhan terhadap empat  pejabat tinggi negara.

Habil ditangkap di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada 29 Mei 2019.

Ketua DPW PPP Provinsi Sultra ini menuturkan alasannya kaget. Pasalnya, Habil yang merupakan kelahiran Kabupaten Muna, Sultra, itu dikenal sebagai sosok dermawan oleh para koleganya.

Baca juga: Terlibat Kasus Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Habil Marati Dikenal Sosok yang Dermawan

Rasyid mengaku mengenal pribadi Habil Marati sebagai orang yang dermawan dan sangat menghargai perbedaan. 

"Selama saya menjalin komunikasi dengan Pak Habil, sosoknya ramah, dermawan, nasionalis. Bagaimana bisa ya, kayaknya ndak mungkin dia punya rencana sejahat itu," ungkap Rasyid ditemui di kediamannya, Rabu (12/6/2019).

"Seingat saya selama bergaul dengan beliau, tidak pernah mengecewakan kawannya.  Bagaimana mau berniat membunuh," tuturnya.

Politisi sekaligus pengusaha

Rasyid menuturkan, pertama kali mengenal Habil pada tahun 2003 atau tepatnya 16 tahun silam. Saat itu, Habil merupakan Bendahara Umum PPP saat Ketua DPP PPP dijabat oleh Hamzah Haz. 

Habil juga yang mengajak dirinya masuk bergabung di partai berlambang Kabah itu. Rasyid mengenal Habil sebagai politisi yang sangat energik, sekaligus pengusaha yang sukses berkiprah di kancah nasional dan juga di Sulawesi Tenggara. 

Baca juga: Maruf: Tunggu Putusan MK, Jangan Apa-apa Diributkan...

Pada periode 2004-2009 lalu, Habil pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sultra.

Kemudian dia kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 dan 2014, namun keberuntungan tidak berpihak kepada Habil. Pada Pemilu 2019, lanjut Rasyid, Habil kembali maju, namun kembali gagal.

Terkait dukungan politik Habil dalam pilpres, legislator DPRD Sultra ini menjelaskan bahwa dia mengetahui Habil mendukung Prabowo sebagai calon presiden di tahun 2014, termasuk pada Pilpres 2019.

Dukungan kepada Prabowo itu, lanjut Rasyid, karena keduanya memang berkawan karib sejak lama.

"Terakhir, saya ketemu Pak Habil pada saat pencalegan. Kampanye pemilu sekitar bulan Maret di Hotel Claro. Memang secara terbuka disampaikan ke kami di PPP Sultra, (dia) dukung Prabowo dalam pemilu Presiden. Tetapi beliau ndak paksa (kami) untuk pilih Prabowo secara kepartaian," ujarnya.

Baca juga: "Tak Perlu ke Jakarta Saat Sidang MK, Pak Prabowo Sudah Bicara..."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com