KENDARI, KOMPAS.com - Abdul Rasyid Syawal mengaku sebagai satu dari sekian sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kaget dan tak percaya atas penahanan rekannya, Habil Marati, oleh polisi.
Apalagi, Habil ditetapkan sebagai tersangka penyandang dana dalam kasus dugaan rencana pembunuhan terhadap empat pejabat tinggi negara.
Habil ditangkap di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada 29 Mei 2019.
Ketua DPW PPP Provinsi Sultra ini menuturkan alasannya kaget. Pasalnya, Habil yang merupakan kelahiran Kabupaten Muna, Sultra, itu dikenal sebagai sosok dermawan oleh para koleganya.
Baca juga: Terlibat Kasus Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Habil Marati Dikenal Sosok yang Dermawan
Rasyid mengaku mengenal pribadi Habil Marati sebagai orang yang dermawan dan sangat menghargai perbedaan.
"Selama saya menjalin komunikasi dengan Pak Habil, sosoknya ramah, dermawan, nasionalis. Bagaimana bisa ya, kayaknya ndak mungkin dia punya rencana sejahat itu," ungkap Rasyid ditemui di kediamannya, Rabu (12/6/2019).
"Seingat saya selama bergaul dengan beliau, tidak pernah mengecewakan kawannya. Bagaimana mau berniat membunuh," tuturnya.
Politisi sekaligus pengusaha
Rasyid menuturkan, pertama kali mengenal Habil pada tahun 2003 atau tepatnya 16 tahun silam. Saat itu, Habil merupakan Bendahara Umum PPP saat Ketua DPP PPP dijabat oleh Hamzah Haz.
Habil juga yang mengajak dirinya masuk bergabung di partai berlambang Kabah itu. Rasyid mengenal Habil sebagai politisi yang sangat energik, sekaligus pengusaha yang sukses berkiprah di kancah nasional dan juga di Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Maruf: Tunggu Putusan MK, Jangan Apa-apa Diributkan...
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan