"Simbol ini juga pernah muncul di Masjid Pusdai Jabar. Saya katakan itu simbol Yahudi, kenapa simbol itu ada dalam masjid? Saya kira tidak layak simbol semacam itu ada dalam masjid," ucapnya.
Baca juga: Al Quran Raksasa di Masjid Tertua Polewali Mandar Sedot Perhatian Pengunjung
Ridwan menuturkan soal latar belakang karya arsitekturnya di sejumlah masjid hingga multitafsir dalam dunia arsitektur.
Salah satu yang dibahasnya adalah desain Masjid Pusdai Jabar yang merupakan karya dosen ITB Slamet Wirosanjaya.
"Desain ini terinspirasi masjid di Turki. Karena Indonesia daerah tropis, maka atapnya dibuat miring agar air menurun deras. Kalau dilihat ada tumpukan piramida," tutur Emil.
Emil pun memaparkan sejumlah arsitektur masjid yang dibuatnya seperti Masjid Al Irsyad yang terinspirasi kabah, Masjid Sulawesi Selatan yang terinspirasi 99 asmaul husna, termasuk desain masjid yang dibuatnya untuk pusat dakwah di Sevila, Spanyol.
Baca juga: Tim Abdullatif Al Fozan Award: Masjid Al Safar Rancangan Ridwan Kamil Tak Bertentangan dengan Islam
Salah satu poin yang dipermasalahkan Rahmat adalah tentang bentuk segitiga di Masjid Al Safar yang mirip simbol Illuminati.
Emil pun menjelaskan, lantaran estetika Islam tak mencerminkan makhluk hidup, para ulama bersepakat memilih estetika dalam bentuk geometri. Hasilnya, tak bisa dihindari bentuk-bentuk, seperti segitiga dan lingkaran.
"Kalau iluminati mengambil semua bentuk dasar geometri sehingga kita 'katempuhan' di era modern yang tak sengaja. Kalau betul segitiga tidak boleh, lingkaran juga tidak boleh, elips juga tidak boleh karena membentuk mata dajjal, berarti habis semua bentuk geometri diambil mereka," tutur Emil.
Bagi Ridwan Kamil, desain Masjid Al Safar terinspirasi dari alam yang berbentuk tak beraturan.
Dalam ilmu arsitektur, ada teori melipat seperti origami. Segitiga merupakan geometri yang mampu memeluk bentuk apapun.
"Ada bentuk segitiga, ini trapesium karena atasnya dipancung. Pintu masuknya katanya segitiga, itu trapesium empat sisi. Saya menjelaskan apa adanya demi Allah, ada ibu saya di sini buat apa saya berbohong," terang Emil.
Lantas dia mempertanyakan bagaimana nasib masjid lain yang punya geometri serupa seperti Masjid Al Ukhwah, Masjid Trans Studio, dan Masjid Raya Jakarta karena geometri serupa dalam pembangunan masjid juga tak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di Masjid Nabawi.