Menurut Gatot, tujuan dari konsep semi pedestrian ini untuk lebih menonjolkan Malioboro sebagai ikon Yogyakarta. Selain itu, agar wisatawan lebih nyaman saat berwisata di Malioboro.
"Destinasi berbagai aktivitas, ya belanja, kesenian juga ada di situ. Konsentrasi full di situ, kami jalan ke Malioboro dengan melihat berbagai aktivitas kan luar biasa," ungkapnya.
Baca juga: Pengusaha Keberatan Kendaraan Dilarang Melintas di Malioboro
Perkumpulan Pengusaha Malioboro-Ahmad Yani (PPMAY) keberatan jika Jalan Malioboro, Yogyakarta, bebas kendaraan bermotor. Para pengusaha khawatir akan berdampak pada sepinya pembeli.
"Prediksi kami membuat toko-toko akan sepi," ujar Ketua Umum PPMAY Sadana Mulyono saat dihubungi, Senin (10/6/2019).
Sadana menyampaikan, jika nantinya rencana itu direalisasikan, maka pengunjung akan kebingungan.
Terutama pengunjung yang hendak memarkirkan kendaraan mereka dekat dengan toko tujuan berbelanja. Sebab, sampai saat ini pakiran kendaraan untuk pengunjung Malioboro belumlah memadai. Selain itu, lokasi parkir juga jauh dari pertokoan.
Baca juga: Antre Mengular, 5.000 Orang Hadiri "Open House" Sultan di Yogyakarta
Menurut Sadana, pemerintah seharusnya lebih dulu menambah fasilitas parkir jika berencana membuat Jalan Malioboro steril dari kendaraan bermotor. Sehingga pengunjung bisa memiliki berbagai alternatif untuk memakirkan kendaraanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan