Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Mbah Arjo Berusia 193 Tahun Meninggal Dunia | Istri Ketua KPU Cianjur Disekap

Kompas.com - 25/05/2019, 09:37 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Sejak 1990-an, mereka tinggal di lereng Gunung Kelud atau tepatnya di Gunung Gedang. Dari puncak Gunung Kelud itu, tempat tinggal Mbah Arjo berjarak sekitar 10 kilometer.

Saat ditanya terkait usianya, Mbah Arjo mengaku sudah 200 tahun. Soal tahun kelahirannya, ia mengaku lupa dan hanya ingat harinya, yaitu Selasa Kliwon (pada subuh).

"Kalau dikait-kaitkan dengan peristiwa zaman dulu soal masa kecil saya, ya saya sudah lupa. Namun, ketika zaman penjajah Jepang, saya sudah beristri yang keenam. Sebab, kelima istri saya itu meninggal dunia sehingga saya menikah lagi dan dapat istri orang Ponorogo, namanya Suminem. Ia meninggal dunia ketika Indonesia merdeka," papar dia.

Baca berita selengkapnya: Mbah Arjo, Manusia Tertua di Indonesia yang Meninggal Usia 193 Tahun, Mengaku Pernah Temani Soekarno Ritual

3. Kejanggalan kasus Aldi, KPAI duga ada pelanggaran hak-hak anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berpendapat, banyak kejanggalan terkait kasus Aldi Irpan, siswa kelas XII jurusan IPS, SMAN 1 Sembalun, Lombok Timur, yang tidak diluluskan karena bersikap kritis.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti yang melakukan pengawasan kasus ini, mengumpulkan informasi dari para guru dan rekan sekolah Aldi untuk mendapatkan informasi sebenarnya.

"Saya memang langsung menuju Sembalun, Lombok Timur, begitu tiba di bandara, Rabu (22/5/2019) kemarin, mengorek semua informasi dari semua pihak, termasuk mengumpulkan data-data resmi yang memang dikeluarkan secara resmi oleh sekolah, seperti rapor," kata Retno, Jumat (24/5/2019).

Menurutnya, keputusan ketidaklulusan Aldi harus dipertimbangan kembali karena berpotensi kuat melanggar hak-hak anak dan demi kepentingan terbaik bagi anak.

Baca berita selengkapnya: KPAI Temukan Kejanggalan Sekolah Terkait Ketidaklulusan Aldi

4. Viral, polisi dikira impor dari China

Wadansat Bribom Polda Sulut AKBP M. RidwanKOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Wadansat Bribom Polda Sulut AKBP M. Ridwan

Nama Briptu Andre Iroth ramai dibicarakan di dunia maya. Bahkan, Andre disebut-sebut sebagai aparat impor dari China.

Ternyata, Briptu Andre merupakan anggota Subden Wanteror Detasemen Gegana Brimob Polda Sulawesi Utara. Ia berasal dari Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut.

Andre merupakan salah satu dari 200 personel satuan setingkat kompi (SKK) yang diberangkatkan ke Jakarta untuk mengamankan aksi 22 Mei.

Hal ini diungkapkan oleh Wadansat Brimob Polda Sulut AKBP M Ridwan saat diwawancara Kompas.com di kantornya, Jalan MRAA Maramis, Paniki Dua, Manado, Jumat (24/5/2019) pagi.

"Iya, benar, Andre Iroth personel kami. Briptu Andre merupakan anggota Subden Wanteror Detasmen Gegana Brimob Polda Sulut," katanya.

Baca berita selengkapnya: Viral Anggota Brimob yang Dikira Impor dari China, Ini Klarifikasi Polda Sulut

5. Bahar bin Smith mengaku telah bersalah

Bahar bin Smith (tengah) dan kedua rekannya tengah duduk di kursi pesakitan.KOMPAS.com/AGIEPERMADI Bahar bin Smith (tengah) dan kedua rekannya tengah duduk di kursi pesakitan.

Terdakwa kasus penganiayaan, Bahar bin Smith akhirnya mengakui kesalahannya menganiaya CAJ (18) dan MKU (17).

Hal itu ia sampaikan di sidang pemeriksaan terdakwa yang digelar di Gedung Kantor Arsip, Jalan Seram, Kamis (23/5/2019).

"Menurut hukum positif, saya tidak punya kewenangan. Sebagai warga negara, perbuatan saya tidak benar menganiaya dan memukul," ujar Bahar, saat menjawab pertanyaan hakim, Edison Muhamad.

Baca berita selengkapnya: Bahar bin Smith Akui Bersalah Aniaya 2 Remaja

Sumber: KOMPAS.com (David Oliver Purba, Skivo Marcelino Mandey, Fitri Rachmawati, Rachmawati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com