Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Tewas di Gunung Rinjani Diduga Masuk ke Hutan dalam Keadaan Linglung

Kompas.com - 25/05/2019, 06:44 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pria yang ditemukan tewas di Gunung Rinjani sebelumnya sempat terlihat masuk ke dalam hutan gunung tersebut dalam kondisi linglung.

Dugaan tersebut berdasarkan keterangan saksi yang mengaku melihat korban masuk ke hutan gunung tersebut sekitar satu bulan lalu.

"Keterangan saksi, sempat melihat sekitar sebulan lalu orang tersebut seperti linglung masuk hutan. Orang berpikir warga situ," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Yogi Purusa Utama, saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (24/5/2019). 

Baca juga: Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan di Kawasan Hutan Gunung Rinjani

Tim gabungan SAR akhirnya dapat mengevakuasi kerangka korban, Rabu (22/5/2019).

Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh dua orang warga yang saat itu pulang dari berburu. Keduanya mencium bau tak sedap, setelah ditelusuri bau tersebut ternyata adalah kerangka mayat.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan identitas mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut, karena tidak ada satupun tanda pengenal melekat di tubuh jenazah.

Ciri-cirinya memakai sarung, baju kemeja, kopiah putih dan sandal jepit.

Hutan tersebut, lanjut Yogi, tidak memiliki akses seperti jalan setapak dan sejenisnya. Untuk bisa mencapai TKP, petugas harus berjalan kaki selama lebih dari lima jam.

Saat ini, jenazah berada di RSUD Selong, Lombok Timur.

Baca juga: Mayat Laki-laki Ditemukan di Pinggir Jalan Perumahan di Batam

Yogi mengatakan, berdasarkan keterangan lisan dokter di RSUD Selong, mayat yang ditemukan di kawasan hutan di kaki Gunung Rinjani tersebut diduga sudah meninggal sekitar satu bulan.

Terkait temuan ini, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan RSUD dan Dinas Sosial, jika dalam waktu tiga hari pihak keluarga tidak ada yang menghubungi maka jenazah akan dikebumikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com