Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Sedekah ASN dan Senyum Ratusan Tukang Becak Saat Dibagi "THR"...

Kompas.com - 24/05/2019, 05:30 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Bupati Hasto mengungkapkan, gerakan peduli seperti ini sebenarnya bukan hanya persoalan bagaimana mengelola zakat dari para ASN.

Pemerintah sejak awal terus menggenjot para ASN untuk lebih peka terhadap kehidupan warga, sebagaimana pengabdian ASN bagi warga.

Pemerintah berharap ASN bisa menjangkau daerah-daerah terjauh di wilayah kerjanya, bisa menyerap harapan warga, mengetahui kebutuhan masyarakat terkini, memberi masukan, dan bisa ikut memecahkan persoalan di antara warga.

Baca juga: Keluhan Buruh di Kulon Progo soal THR Kini Bisa Diadukan via WhatsApp

“Masih banyak ASN yang senior-senior, bahkan sudah golongan tinggi, sebentar lagi pensiun, tapi mengaku belum pernah sampai ke daeerah mencit (daerah pelosok) sana. (Daerah yang) motor saja tidak masuk. Ada yang hutan, listrik tidak bisa masuk, banyak ASN belum sampai ke sana,” katanya.

Itulah kenapa dengan terus dekat dengan warga maka banyak kebutuhan warga bisa cepat terselesaikan. “Seperti halnya dengan para abang becak saat ini, kalau kita tidak ketemu tidak tahu kebutuhan mereka,” kata Hasto.

THR yang berarti bagi para tukang becak

Sujiyo sendiri mengaku senang dengan pemberian pemerintah hari ini. Ia mengakui di usianya yang sudah renta tentu tidak lagi bisa memperoleh pekerjaan yang lain, selain apa yang sudah ditekuninya selama ini.

Karenanya uang sejumlah Rp 150.00 itu tentu terasa sangat berarti baginya. Jumlah itu lebih dari yang ia peroleh dalam satu hari bekerja mengayuh becak.

Rata-rata, ia harus melayani pengantaran 1-3 kali dengan jarak rata-rata lebih dari 5 km. Penghasilannya tidak tentu, antara Rp 5.000-20.000 setiap hari, sesuai kemurahan hati orang yang naik becak.

Baca juga: Edy Rahmayadi: Saya akan Berbuka dengan Tukang Becak dan Petugas Pembersih Jalan

Uang pun lebih banyak dipakai untuk kehidupan sehari-hari bersama istri.  Ia juga sudah merencanakan akan memanfaatkan uang pemberian Pemkab ini untuk anak dan cucu bila mereka nanti datang di hari lebaran.

“Kalau dulu, uang bisa untuk kegiatan malam selikuran atau malam ke 21 Ramadhan. Sekarang lebih banyak di rumah saja. Uang nanti dipakai untuk dibagi-bagi anak dan cucu,” katanya.

Hari ini, para tukang becak tidak hanya terima THR saja. Baznas juga bekerja sama dengan PT Bank Pasar memberikan rezeki lebaran.

Bank Pasar menyediakan ratusan paket sembako senilai Rp 100.0000 berisi gula garam, bera, biskuit kaleng, dua bungkus mie instan, dan satu bungkus ukuran besar teh.

Setiap tukang becak memperoleh satu paket bingkisan isi sembako ini. “Kalau yang ini pasti langsung habis. Tidak bisa untuk lebaran. Dipakai saja sendiri,” kata  Slamet Pujowiyono, 70 tahun, kakek-kakek yang mengaku sudah jadi tukang becak sejak 1980-an.

Baca juga: Luncurkan Belis, UGM Bagikan Becak Listrik ke 12 Tukang Becak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com