Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kecelakaan di Palang Pintu KA Purwosari, Masinis Diperiksa hingga 2 Korban Jalani Perawatan Intensif

Kompas.com - 23/05/2019, 12:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kecelakaan kereta api (KA) dengan satu unit mobil dan empat sepeda motor di palang pintu perlintasan KA Purwosari, Solo, terus berlanjut.

Kanit Laka Satlantas Polresta Surakarta Iptu Bambang Subekti mengatakan, pihaknya memanggil masinis KA Jayakarta untuk diperiksa sebagai saksi.

Sementara itu, ada enam orang menderita luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

Satu korban yagn merupakan pengemudi mobil Toyota Yaris warna putih B 1992 EKZ bernama Bagus Herman Priambodo (25), warga Jakarta Selatan, masih menjalani perawatan.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Polisi periksa masinis KA Jayakarta sebagai saksi

Kanit Laka Satlantas Polresta Surakarta Iptu Bambang Subekti.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Kanit Laka Satlantas Polresta Surakarta Iptu Bambang Subekti.

Kanit Laka Satlantas Polresta Surakarta Iptu Bambang Subekti mengatakan, pihaknya akan memanggil masinis KA Jayakarta untuk diperiksa sebagai saksi terkait kecelakaan di pintu perlintasan sebidang kereta api (KA) Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/5/2019) malam.

KA Jayakarta terlibat kecelakaan dengan satu unit mobil dan empat sepeda motor.

"Kita sudah kirim surat pemanggilan. Masinis ini akan kita periksa sebagai saksi dalam kecelakaan itu," ujar Bambang di Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/5/2019).

Menurut Bambang, pemeriksaan tersebut untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Sebelumnya, lanjut Bambang, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan penjaga palang pintu perlintasan.

"Kita juga akan periksa alat genta yang terpasang di sana (pintu perlintasan)," ungkap dia.

Baca Juga: Masinis KA Jayakarta Dipanggil Jadi Saksi Kecelakaan KA yang Makan Korban

2. Sebanyak dua korban dirawat intensif

Ilustrasi kecelakaan mobil.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil.

Bambang menjelaskan, dari enam korban luka yang dilarikan ke rumah sakit, dua di antaranya masih dirawat intensif.

Adapun empat korban lain sudah diperbolehkan pulang atau rawat jalan. Dari hasil observasi dokter, kedua korban sementara harus menjalani perawatan terlebih dahulu di rumah sakit. Mereka dirawat di RS Panti Waluyo dan RS Kasih Ibu.

"Disuruh istirahat dulu sama dokter sambil menunggu perkembangan satu sampai dua hari," katanya, Selasa (21/5/2019).

Baca Juga: Aksi 22 Mei, Penumpang Kereta Api Jarak Jauh Bisa Naik dari Jatinegara

3. Kesaksian korban selamat

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Sementara itu, salah seorang korban pengendara sepeda motor, Mareta Intan (20), mengatakan, kecelakaan terjadi karena palang pintu pelintasan dalam kondisi terbuka.

Menurut Mareta, dirinya dan temannya, Veronika Beta (20), mengendarai sepeda motor dari arah Purwosari hendak menuju Solo Square.

Saat itu ada kereta dari arah selatan ke utara. Otomatis palang pintu pelintasan tertutup.

Setelah melintas, palang pintu pelintasan dibuka. Pada saat palang pintu terbuka, dari arah utara ke selatan kembali melintas kereta.

"Saya dari arah Purwosari menuju Solo Square. Saat itu palang pintu tertutup karena ada loko (kereta) dari arah selatan ke utara. Setelah palang pintu terbuka depan saya maju dan saya ikut maju. Ternyata dari arah utara ke selatan ada kereta," katanya.

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api di Solo, Polisi Periksa Penjaga Pintu Pelintasan

4. Daop VI PT KAI: Taati rambu-rambu di perlintasan KA

Ilustrasi kereta apiKOMPAS / AGUS SUSANTO Ilustrasi kereta api

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, pihaknya masih mengembangkan terkait kecelakaan tersebut.

Meski demikian, pihaknya mengimbau agar para pengguna jalan yang melintas untuk mengutamakan keselamatan.

"Di situ sudah ada rambu-rambu. Jangan sampai masyarakat menggantungkan petugas palang pintu perlintasan," kata Eko.

Baca Juga: Arus Mudik, Frekuensi Kereta Api Melintas Bertambah 18 Persen

5. Polisi selidiki posisi palang pintu KA sebelum kecelakaan

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Iptu Bambang mengaku masih melakukan pendalaman. Informasi terakhir yang diperoleh, kata Bambang, mobil dan sepeda motor dari arah timur ke barat.

"Masih pengembangan. Pintu perlintasan sudah ditutup atau belum sementara masih pengembangan," ujar dia.

Sementara itu, Menurut Eko, di Daop 6 Yogyakarta ada cukup banyak perlintasan kereta api.

Data sampai saat ini ada sekitar 414 perlintasan dan semuanya masuk katagori rawan, baik itu ada penjaganya atau tidak.

"Dari 414 perlintasan ini ada 236 yang tidak dijaga dan yang tidak resmi ada 58 perlintasan kereta. Sisanya dijaga," ungkap dia.

Baca Juga: Satu Mobil dan 4 Motor Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Purwosari Solo

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com