Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surakarta Akui Sulit Larang Perdagangan Daging Anjing, Ini Sebabnya

Kompas.com - 10/05/2019, 07:35 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Daging anjing dari Sukabumi

Perwakilan DMFI Solo Mustika mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan sejak 2013 sampai sekarang daging anjing yang dijual di Solo sebagian besar dipasok dari luar Solo, salah satunya dari Sukabumi.

Anjing dari Sukabumi tersebut didrop ke beberapa tempat di Solo yang jauh dari keramaian.

"Pengiriman dari kota mana sampai di kota mana kita ikutin. Kita punya dokumennya juga. Yang dari Sukabumi sampai Jawa Tengah. Dan sampai di Jateng (anjing) itu dimasukkan di mana dulu, dibagikan di mana dulu kita semua ada buktinya," kata dia.

Dirinya juga membeberkan di Solo ada sebanyak 82 warung yang secara terang-terangan menjual daging anjing. Setiap warung bisa memotong sedikitnya lima ekor anjing untuk dijual.

Baca juga: Koalisi Dog-Meat Free Indonesia Kampanye Melawan Bisnis Daging Anjing di Solo

"Kalau ada 82 warung penjual daging anjing sudah berapa anjing yang dipotong setiap harinya," kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah segera mengambil sikap untuk menghentikan perdagangan daging anjing di Solo. Karena penjualan daging anjing di Solo sudah masuk kategori mengkhawatirkan.

"Di sini (Solo) pengiriman, penjagalan dan penjualan ada di sini. Dan bahkan anjing-anjing yang dipotong mereka kirim dalam bentuk daging olahan ke Jogja, Sragen, Klaten, dan lainnya. Karena hasil penyelidikan kami ada 13.700 anjing yang dikonsumsi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com