Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Potensi Gempa Maha Dahsyat, Wagub Sumbar: Jangan Takut dan Lari dari Sumbar

Kompas.com - 06/05/2019, 18:33 WIB
Perdana Putra,
Rachmawati

Tim Redaksi

PADANG, Kompas.com -Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyebutkan informasi ancaman gempa maha dahsyat di Mentawai, Sumatera Barat jangan menjadi kabar menakutkan bagi masyarakat Sumatera Barat. Namun hal tersebut harus menjadikan masyarakat lebih waspada dan tidak boleh lengah.

Dikabarkan Mentawai dintai ancaman gempa megathrust 8,9 skala Ritcher karena menjadi tempat bertemunya dua lempeng Indo Australia dan Euronesia.

"Jangan takut dan lari dari Sumbar. Tapi mari tingkatkan kewaspadaan. Kapan meledaknya, kita tidak tahu," ujar Nasrul Abit kepada Kompas.com, Senin (6/5/2019) di Padang.

Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Potensi Gempa Bermagnitudo 8,9 di Mentawai

Nasrul mengatakan menurut penelitian pakar dan ahli gempa dari Jepang, 200 mil dari Mentawai yakni Samudera Hindia akan ada potensi gempa yang diprediksi bekekuatan 8,9 SR.

Seandainya itu terjadi, maka akan ada tsunami dengan kecepatannya mencapai 827 km/jam dan ketinggian ombak 12 meter ke kota Padang.

"Mau tidak mau bencana tersebut juga akan menimpa Bengkulu, terutama Muko-Muko. Maka kita yang tinggal disepanjang pantai barat harus tetap waspada dan diberikan edukasi, sembari tetap berdoa agar hal tersebut tidak terjadi," terangnya.

Baca juga: Wagub Sumbar: Ada Potensi Gempa Maha Dahsyat Intai Mentawai dan Bengkulu

Kata Nasrul, beberapa waktu lalu saat para pakar dan para ahli datang ke Sumbar bersama Kepala BNPB, telah mengingatkan apabila terjadi gempa selama 30 detik, baik kuat, sedang atau lemah, selalu ada potensi tsunami. Jika ada gempa, masyarakat terutama yang tinggal di di pinggir pantai diminta untuk segera mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com