Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Religi Masjid Jami' di Kampar Riau, Dibangun Tanpa Paku hingga Dianggap Keramat

Kompas.com - 06/05/2019, 07:33 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Pakai 40 tiang kayu

Dia mengatakan, nama pendiri Masjid Jami' adalah Datuok Ongku Mudo Songkal. Sedangkan Arsiteknya H Burhanuddin.

Sehingga Datuok Ongku Mudo Songkal inilah yang mengajak tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama cerdik pandai bermusyawarah untuk membuat masjid tersebut.

Panitia pembangunannya disebut dengan 'Ninik Mamak Nan Dua Belas',  yakni Ninik Mamak dari berbagai suku di kampung tersebut.

"Datuok Ongku Mudo Songkal itu melihat contoh masjid di Demak. Bukan pergi datuk itu ke sana ya. Tapi dipejamkan saja matanya, putuslah mahrifatnya. Jadi dibangun dengan atap tiga tingkat yang bervariasi," tutur Pak Udin.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Remaja Masjid Agung Babussalam Timika Dirikan Lapak Takjil

Datuok Ongku Mudo Songkal selanjutnya meminta masyarakat untuk mencari kayu ke hutan untuk dijadikan tiang.

"Jadi masjid ini ada 40 tiang. Kenapa 40 tiang, karena dalam shalat Jumat jemaah minimal 40 orang," ucap Pak Udin

Setelah selesai dibangun, tambah dia, Masjid Jami' diresmikan dengan menyembelih 10 ekor kerbau.

Cerita mistis seputar tiang kayu Masjid Jami'

Di dalam Masjid Jami' terdapat dua tiang kayu yang memiliki kisah misteri. Di mana kayu tersebut bisa menghilang sebelum ditebang masyarakat.

"Jadi orang kampung saat itu pergilah ke hutan ambil kayu besar yang berusia ratusan tahun.  Setelah didekati, kayu itu menghilang," ucap Pak Udin yang sudah 10 tahun menjadi garim Masjid Jami'.

Lantaran kayu itu menghilang secara misterius, lanjut dia, masyarakat melaporkan ke Datuok Ongku Mudo Songkal.

Lalu Datuok Ongku Mudo Songkal membaca 'Subhanallah'. Keesokan harinya, datuk dan masyarakat datang ke lokasi kayu itu. Sampai di lokasi, datuk meminta seorang pemuda untuk adzan.

Baca juga: Tarawih Perdana di Masjid Agung Sumedang, Dipadati Warga dan Pesan Agar PNS Tak Malas Bekerja

Setelah adzan, Datuok Ongku Mudo Songkal baca doa dan dua batang kayu yang hilang tadi muncul.

"Jadi kekuatan adzan itu ada tiga. Yang pertama, apabila masuk waktu shalat boleh kita adzan. Kedua apabila benda-benda penting hilang dengan adzan juga lalu bisa timbul lagi. Ketiga apabila ada kebakaran besar-besaran dulu, itu mengumpulkan orang-orang dengan adzan," kata Pak Udin.

Dua tiang itu sekarang berada dibagian dalam masjid. Kedua tiang tersebut diukir dengan kalimat Basmalah.

Masjid keramat dan bertuah

Menurut Amiruddin Khatib alias Pak Udin,  Masjid Jami' yang dibangun pada masa penjajahan Belanda itu memiliki dua keistimewaan, yaitu keramat dan bertuah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com