Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarawih Perdana di Masjid Agung Sumedang, Dipadati Warga dan Pesan Agar PNS Tak Malas Bekerja

Kompas.com - 05/05/2019, 21:43 WIB
Aam Aminullah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Memasuki hari pertama Ramadan 1440 Hijriah, ribuan jemaah salat tarawih di Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019) malam.

Selain warga di wilayah Sumedang kota, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut melaksanakan salat tarawih berjamaah di Masjid Agung Sumedang.

Bupati Dony mengajak seluruh warga Sumedang untuk bersama-sama meningkatkan ibadah, memperbanyak sedekah, dan menjadikan Ramadan kali ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Remaja Masjid Agung Babussalam Timika Dirikan Lapak Takjil

Selain itu, Dony berharap, kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumedang, selama bulan puasa, tidak kendur dalam bekerja.

"Saya meminta seluruh ASN yang akan kembali aktif bekerja esok hari untuk tidak kendur dalam bekerja. Dan harus lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sumedang," ujarnya kepada KOMPAS.com usai melaksanakan salat tarawih berjamaah di Masjid Agung Sumedang.

Dony menuturkan, puasa Ramadan bukan alasan untuk bermalas-malasan. Melainkan menjadi ladang amal.

Baca juga: Elpiji Melon di Polman Langka dan Mahal Jelang Ramadhan

Pada Ramadan kali ini, Dony juga menugaskan seluruh camat dan kepala desa se-Sumedang untuk melaksanakan salat tarawih di masjid besar di wilayahnya.

"Melalui camat dan kepala desa di wilayah masing-masing kami telah menugaskan agar menyampaikan permintaan maaf atas nama pemerintah daerah kepada warga di wilayah masing-masing. Barangkali selama ini, warga Sumedang kurang terlayani dengan baik," katanya. 

Kompas TV Polisi membenarkan adanya laporan terhadap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon terkait puisi berjudul “Doa yang Ditukar”. Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan adanya laporan yang masuk terhadap Fadli Zon ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri. Sejauh ini polisi masih memeriksa laporan tersebut. Sebelumnya Fadli dilaporkan oleh 2 orang bernama Rizka Ananda dan Gifari Shadad Ramadhan pada Rabu (20/2/2019) lalu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tidak khawatir dengan pelaporan terhadap dirinya terkait puisi “Doa yang Ditukar”. Fadli mengatakan akan melaporkan balik yang melaporkannya ke polisi karena 2 orang yang melaporkannya telah melakukan pencemaran nama baik. Fadli menegaskan tidak pernah menghina Kiai Maimoen Zubair lewat puisinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com