Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Baju Hitam Anarko, Perusuh yang Muncul di Bandung hingga Makassar

Kompas.com - 02/05/2019, 10:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Berdasar data sementara, tercatat ada 619 orang yang diamankan saat kerusuhan di Hari Buruh.

Menurut polisi, rincian data tersebut adalah 605 pria dan 14 wanita. Llalu 293 orang diantaranya berusia di bawah umur.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kelompok ini mengatasnamakan Anarko atau kelompok berbaju hitam. Mayoritas anggotanya adalah warga Bandung Raya.

"Kita masih dalami satu per satu bagaimana mereka dapat informasi untuk berkumpul atau melakukan tindakan secara masif atau sistematis melakukan vandalisme dan kegiatan yang merugikan warga Kota Bandung khususnya. (Motifnya) kita tidak bisa berandai-andai nanti akan terjawab setelah pemeriksaan," ujar Truno di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (1/5/2019).

Baca Juga: Polisi: Kelompok Baju Hitam yang Beraksi di Bandung Bernama Anarko

3. Mencoreng aksi para buruh

Truno menjelaskan, kejadian itu mendapat protes dari serikat buruh yang merasa aksinya tercoreng dengan hadirnya kelompok itu.

"Para buruh mereka keberatan. Nanti mereka akan buat laporan karena ada kendaraan mereka yang dirusak. Kita tunggu saja. Tidak hanya serikat buruh yang merasa tercoreng, tapi warga Bandung sangat komplain," jelasnya.

Untuk penyelidikan para pelaku, Truno memastikan proses pemeriksaan akan sesuai dengan ketentuan termasuk dalam menangani anak di bawah umur dan perempuan.

"Kalau untuk anak di bawah umur tentu kita taati azas Undang-Undang khusus tentang anak. Di mana penanganannya khusus, proses penyidikannya khusus dan waktunya ditentukan lebih cepat," ungkapnya.

Baca Juga: "May Day" di Bandung, Dua Fotografer Dapat Tindak Kekerasan Oknum Polisi

4. Gerombolan Anarko rusak jembatan cagar budaya di Malang

Aksi vandalisme oleh sekelompok massa berpakaian serba hitam di Jembatan Kahuripan Kota Malang yang videonya tersebar di media sosial.Dok. Screenshot dari video yang beredar di media sosial Aksi vandalisme oleh sekelompok massa berpakaian serba hitam di Jembatan Kahuripan Kota Malang yang videonya tersebar di media sosial.

Gerombolan perusuh berpakaian serba hitam melakukan aksi vandalisme di pagar Jembatan Kahuripan Kota Malang di sela aksi peringatan Hari Buruh Internasional di Bundaran Tugu Kota Malang, Rabu (1/5/2019).

Aksi tersebut segera mendapat kecaman dari Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang.

"TACB Kota Malang mengutuk keras perbuatan merusak struktur cagar budaya yang dilakukan oleh oknum pendemo hari ini. Struktur Jembatan Kahuripan termasuk 32 cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Malang pada akhir 2018 lalu," kata Agung Buana, Sekretaris TABC, melalui pesan tertulis yang diterima Kompas.com.

Seperti diketahui, aksi tidak terpuji itu terekam video dan tersebar di media sosial. Dalam video itu, mereka berpakaian serba hitam. Sebagian wajahnya juga ditutup dengan kain warna hitam.

Mereka salah satunya menuliskan kata 'menolak upah murah' tepat di pagar jembatan.

Selain berpakaian serba hitam dengan penutup wajah, sekelompok massa itu juga membawa bendera hitam dengan lambang A dalam lingkaran. Lambang itu biasa diartikan sebagai lambang anarkis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com