Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"May Day" di Bandung, Dua Fotografer Dapat Tindak Kekerasan Oknum Polisi

Kompas.com - 01/05/2019, 16:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Dua jurnalis foto mendapat tindak kekerasan dan intimidasi dari oknum polisi saat sedang meliput peringatan May Day, di Bandung, Rabu (1/5/2019).

Dari siaran pers yang diterima awak media dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, kronologi berawal saat fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza) sedang berkeliling di kawasan Gedung Sate sekitar pukul 11.30 WIB untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh.

Di sekitar Jalan Singaperbangsa dan Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju serba hitam.

Baca juga: Polisi Dalami Motif Kelompok Berbaju Hitam Saat May Day di Bandung

Reza dan Prima mengaku, melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oleh polisi. Melihat kejadian tersebut, keduanya langsung membidikan kamera ke arah kejadian tersebut.

Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar yang lain, Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi. Menurut Reza, polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung.

Saat dipiting, Reza dibentak dengan pertanyaan “dari mana kamu?”. Reza langsung menjawab wartawan, lalu menunjukan identitas persnya.

Kemudian, oknum polisi tersebut malah mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali. Kaki kanan Reza menglami luka dan memar.

"Sebelum kamera diambil juga sudah ditendang-tendang. Saya mempertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis," kata Reza.

Setelah menguasai kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan.

Sementara, Prima Mulia mengatakan, saat itu tengah mengambil gambar saat kericuhan terjadi. Massa kocar-kacir sewaktu polisi mengeluarkan tembakan peringatan.

Saat itulah Prima didatangi tiga orang polisi berseragam preman. Dia diancam dan foto-fotonya dihapus.

Salah satu polisi itu mengatakan “Mau dihabisin?”. 

"Wartawan lain dicegat enggak boleh masuk area kerusuhan. Polisi ngehajar demo sambil nembak senjata ke udara berkali-kali. Saat ngambil gambar itulah saya ditangkap tiga orang polisi (berseragam) preman sambil ngancam dan minta gambar dihapus. Dari situ saya lihat Reza mengalami kekerasan fisik dan didorong sampai jatuh. Semua file foto dihapus," ujar Prima.

Saat dikonfirmasi, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, insiden itu terjadi karena kesalahpahaman. Sebab, kata Irman, Prima dan Reza tak memperlihatkan identitasnya sebagai jurnalis.

Baca juga: Polisi Amankan Kelompok Berbaju Hitam yang Buat Vandalisme dalam May Day di Bandung

Irman menambahkan, saat kejadian, polisi tengah menertibkan sekelompok anak muda yang melakukan aksi vandalisme.

"Mereka tidak menunjukan identitas kan, mereka (sekelompok remaja) ada juga yang mengambil gambar. Jadi kami tidak tahu mana yang jurnalis atau bukan," kata Irman.

Sementara itu, Ketua Tim III Prabu Polrestabes Bandung Ipda Suyanto membantah jika anggotanya yang mengintimidasi dan menganiaya wartawan.

"Jadi justru saya yang tadi meminta anggota mengembalikan kamera dia (wartawan)," ujar Suyanto. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com