Mereka juga membawa bendera warna merah hitam yang merupakan bendera dari Anarko Sindikalisme yang tak lain merupakan kelompok pergerakan buruh.
Baca Juga: Kelompok Baju Hitam Beraksi di Malang saat "May Day", Rusak Jembatan Cagar Budaya
Dua pemuda di Makassar diamankan pihak kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa hari buruh sedunia ( May Day) di sekitar Jalan A. P. Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (1/5/2019).
Keduanya diamankan karena diduga melakukan pengrusakan restoran cepat saji McDonald's yang terletak di jalan tersebut. Aksi pengrusakan ini awalnya disaksikan sekuriti McDonald's bernama Syamsul.
Syamsul mengatakan kejadian pengrusakan itu bermula ketika sekelompok orang berjalan dari arah barat dan langsung mendatangi kantornya hingga melakukan aksi vandalisme.
"Setengah 12 terjadi tadi. Cepat sekali tadi kejadian paling dua menit sampai 5 menit paling lama. Laki-laki semua pake topeng pakai baju hitam," ujar Syamsul saat ditemui di lokasi kejadian.
Baca Juga: Sekelompok Oknum Berpakaian Hitam-hitam Rusak Restoran McDonald's Makassar saat "May Day"
Kapolsek Panakukang Kompol Ananda Fauzi Harahap membenarkan dua pemuda yang diamankan polisi.
Dua pemuda yang bernama Fauzi (22) dan Andika (23) itu kini sudah berada di Polsel Panakukang, Makassar.
Ia mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami motif keduanya melakukan perusakan.
"Kelompok ini tidak bergabung dengan kelompok buruh. Tapi berada di sekitaran kelompok buruh itu. Pada waktu kembali dari fly over melakukan pelemparan di McD," kata Ananda saat diwawancara.
Namun demikian, berdasaar penelusuran Kompas.com, kedua pemuda itu merupakan buruh bangunan. Namun keduanya menyangkal telah melakukan aksi pengrusakan di restoran cepat saji tersebut.
"Bukan saya yang bikin keributan, bukan saya yang coret-coret. Memang saya sama waktu jalan, waktu clash pisah. Ada buktinya saya langsung naik Grab. Yang bikin keributan tidak saya tahu," kata Fauzi, salah satu terduga.
Baca Juga: Moeldoko Minta Polisi Cari "Otak" Kelompok Berbaju Hitam saat "May Day"
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, para pemuda itu merupakan kelompok terselubung.