Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Suhendro, Dokter yang Koleksi Surat Suara mulai Pemilu Tahun 1957 (1)

Kompas.com - 24/04/2019, 11:56 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi



KUDUS, KOMPAS.com - Pemilihan umum di Indonesia merupakan tonggak demokratisasi pascareformasi. Sejarah mencatat, pemilu yang digelar pertama kali di Indonesia yaitu pada 1955 di masa pemerintahan Presiden RI Soekarno.

Pemilu perdana ini direalisasikan untuk memilih anggota DPR dan Konstituante. Sebanyak 260 kursi diperebutkan untuk DPR dan 520 untuk Konstituante. Selain itu, ditambah 14 wakil golongan minoritas yang diangkat oleh pemerintah.

Tradisi politik yang dihelat untuk memilih wakil rakyat itu terus berlangsung dari masa ke masa hingga akhirnya pada 2004, untuk pertama kalinya masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Kisah Caleg Difabel dari Makassar, Habiskan Rp 10 Juta hingga Tak Miliki Saksi di TPS

 

Sebelum 2004, pemilu di Indonesia hanya untuk memilih calon anggota legislatif di DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Sejarah pemilu di Indonesia itu terdokumentasikan dengan cukup baik oleh seorang dokter di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bernama Suhendro Sastrowiwoho. 

Dokter jebolan Universitas Diponegoro, Semarang, kelahiran 26 Oktober 1946 itu memiliki hobi yang terbilang nyentrik di tengah kesibukannya.

Suhendro yang kini berusia 72 tahun itu mengoleksi surat suara pemilu yang ia buru sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Meski nampak sepele, namun di lain sisi, setidaknya surat suara menjadi begitu berharga sebagai bukti otentik eksistensi pemilu di Indonesia.

Baca juga: Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara

Bapak satu anak itu menyampaikan, sejak kecil ia memang sudah menyukai hobi mengumpulkan benda unik. Sebut saja perangko, uang kuno dan surat-surat lampau.

Naluri itu, kata dia, menurun dari mendiang ibunya yang lebih dulu gemar mengoleksi benda antik.

"Ibaratnya saya itu meneruskan hobi ibu saya," tutur Suhendro saat ditemui Kompas.com di kediamannya sekaligus tempat ia membuka praktik medis di jalan Tanjung, Desa Kramat, Kota Kudus, Jateng, Selasa (23/4/2019) sore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com