Melalui pengabdian di masyarakat maka ia bisa ikut ibadah dan mensodaqohkan pikiran dalam memajukan daerah.
Ia membeberkan, kunci kesuksesannya mendulang suara saat Pileg lalu ialah karena banyaknya dukungan dan doa dari masyarakat yang percaya.
"Kepercayaan masyarakat saya jaga betul, sehingga niatan ibadah terpenuhi. Cukup 2014 saja saya merasakan pengalaman pahit hingga akan jual organ tubuh. Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT tidak jadi menjual ginjal," lanjut Candra sambil sesekali mengusap air matanya yang keluar.
Sementara, Shinanta Previta Anggraeni, mengaku bahwa dirinya mengikuti jejak suami ikut dalam kontestasi Pileg 2019 karena serba kebetulan.
Ia awalnya hanya menjadi syarat pelengkap penutup kuota keterwakilan perempuan dalam partai.
Baca juga: RSJ Menur Surabaya Siapkan 309 Kamar untuk Caleg Gagal Terpilih
Namun, atas dorongan suami dan terus blusukan ke masyarakat. Shinanta akhirnya mendulang banyak suara.
"Awalnya minder karena mendapat nomer 9 dalam urutan caleg PAN, apalagi di Kabupaten Pekalongan, merupakan basis hijau dan merah, namun karena kerja keras dan ikhlas semua bisa dihadapi tanpa ada gesekan," ungkap Shinanta.
Di tahun 2014 silam, Kompas.com sempat menulis berita berjudul 'Caleg gagal ini jual ginjal untuk bayar utang Rp 420 Juta'.
Candra bersama tuna wisma lainnya berada di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, yang saat kebingungan mencari pinjaman uang dan berniat akan menjual ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.