Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mayat Guru Honorer Dalam Koper, Warga Dengar Jeritan hingga Polisi Tembak Kaki Pelaku

Kompas.com - 15/04/2019, 11:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah pembunuhan sadis yang dilakukan AP dan AJ terhadap Budi Hartanto (28), seorang guru honorer asal Kediri, mulai terungkap.

Salah satunya pengakuan warga yang mendengar jeritan dari warung kopi di Jalan Surya, Kecamatan Ringinharjo, Kediri, yang menjadi lokasi pembunuhan Budi Hartanto.  

Warga pun terkejut setelah mengetahui salah satu penghuni warung kopi tersebut ditangkap polisi karena diduga telah membunuh guru tari tersebut. 

Seperti diketahui, AP dan AJ menghabisi nyawa Budi di warung tersebut dan memutilasi kepala korban. Setelah itu, jasad korban dimasukan dalam sebuah koper dan dibuang ke sungai.

Kepala korban pun dibuang di lokasi lain dan baru ditemukan polisi 10 hari sejak kasus tersebut terungkap.

Berikut ini fakta lengkap kasus pembunuhan Budi Hartanto:

1. Warga mendengar suara jeritan dari warung kopi

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

Berdasar keterangan polisi, lokasi eksekusi pembunuhan itu terjadi di sebuah warung kopi sekaligus rumah yang dikontrak oleh tersangka AP di Jalan Surya, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Menurut keterangan Sujilah, yang tinggal di sebelah warung, pada hari 3 April 2019 malam dirinya mendengar suara teriakan kesakitan dari dalam warung tersebut.

Namun, Sujilah mengaku, tidak tahu apa yang terjadi karena tidak begitu mengenal tetangga baru tersebut.

"Aku enggak tahu dia siapa," ujar Sujilah.

Sujilah saat itu hanya mengatakan, tetangganya itu adalah seorang pemuda dan ada beberapa pemuda lainnya yang juga datang ke rumah itu.

Baca Juga: Teriakan Sempat Terdengar dari Warung Tempat Eksekusi Mayat dalam Koper

2. Polisi pasang garis polisi di warung kopi

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Berdasar pantauan di lokasi pada Sabtu (13/4/2019), rumah kecil yang dimodifikasi sebagai warung tersebut saat ini kondisinya tertutup rapat.

Tampak di sekeliling rumah telah terpasang garis polisi. Beberapa warga berkerumun di depan lokasi rumah itu untuk melihat dari dekat.

Menurut warga sekitar, rumah tersebut merupakan milik almarhum Bakir yang baru saja dikontrak seorang pemuda selama 1 tahun. Nilai kontraknya sebesar Rp 2 juta setahun.

"Tapi baru dibayar 1 juta," ujar seorang warga yang enggan ditulis namanya, Sabtu.

Sejumlah tetangga mengaku melihat salah satu pelaku yang menempati rumah tersebut sekitar 10 hari. Pelaku tersebut sempat berjualan mie dan nasi goreng di rumah itu setiap sore.

Baca Juga: Kepala Potongan Guru Honorer SD Korban Mutilasi Ditemukan Polisi

3. Salah satu mencoba kabur saat ditangkap

IlustrasiKOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO Ilustrasi

Polisi terpaksa melumpuhkan salah satu pelaku pembunuhan berinisial AJ dengan timah panas karena mencoba kabur. Saat itu, polisi menembak kaki kiri AJ.

Seperti diketahui, polisi menangkap AJ di Kediri, sedangkan AP ditangkap di Jakarta pada hari Kamis (11/4/2019).

"AJ yang ditangkap di Kediri mencoba kabur saat dibawa untuk menunjukkan lokasi peristiwa pembunuhan," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (13/4/2019).

Setelah tertangkap, keduanya segera digelandang ke Polda Jawa Timur untuk dimintai keterangan terkait kematian Budi Hartanto.

Baca Juga: Polisi Tembak Kaki Kiri Satu Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper

4. Polisi masih dalami motif pembunuhan Budi

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Korban Budi Hartanto tercatat sebagai warga Tamanan, Kota Kediri. Profesinya adalah seorang guru honorer dan instruktur tari di Kediri.

Budi diketahui menghilang sejak Selasa (2/4/2019) malam. Setelah itu, jasadnya ditemukan di dalam koper yang ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Sementara itu, kepala Budi dibuang para pelaku di Desa Bleber, Kediri. Polisi pun masih mendalami motif pembunuhan tersebut.

"Motif pemisahan bagian tubuh ini juga sedang didalami, apakah disengaja agar tubuhnya muat dimasukkan ke dalam koper atau bagaimana, ini masih didalami," kata Frans Barung, Sabtu (13/4/2019).

Baca Juga: 10 Hari Diburu, Pembunuh Mayat Dalam Koper Ditangkap Polisi

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, M Agus Fauzul Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com