Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Klaim Kubu Jokowi dan Prabowo soal Dukungan Warga NU di Jatim

Kompas.com - 12/04/2019, 19:00 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik,
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Politik kebangsaan adalah politik yang berorientasi untuk kemaslahatan bangsa, tapi politik kekuasaan hanya memiliki orientasi membela penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya. Saya kira Nahdiyin sangat paham soal prinsip ini," kata dia.

Siapa yang bakal unggul?

Pengamat politik dari Universitas Bina Nusantara (Binus) Kota Malang, Frederik Masri Gasa, memprediksi, Prabowo dan Sandiaga Uno sulit mengejar keunggulan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Timur, yang adalah basis NU.

Hasil survei yang menunjukkan selisih elektabilitas yang cukup besar di antara kedua pasangan, diperkirakan sulit untuk diubah.

Terlebih lagi, sebut dia, warga Nahdliyin terang-terangan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Frederik mengatakan, dalam rentang waktu pencoblosan yang tinggal hitungan hari ini akan sulit bagi Prabowo-Sandiaga menyalip Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Timur.

“Agak berat bagi 02 di Jawa Timur untuk menyalip perolehan 01. Agak susah. Kalah tipis, selisih, mungkin bisa saja," kata dia, kepada Kompas.com, Senin (8/4/2019).

Sementara itu, pengamat politik yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Sosial Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari, memperkirakan, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur cenderung naik dibandingkan pada Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih 53,17 persen suara di Jawa Timur.

Adapun Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa memperoleh 46,38 persen. Tipis.

Kondisi itu diperkirakan bakal berbeda dengan gelaran Pilpres 2019.

Setidaknya, data survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019 menakar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur mencapai 57,1 persen dan Prabowo-Sandi 27,8 persen.

Baca juga: PWNU Jatim Tak Rela Dunia Akhirat Bendera NU Dipakai Sandiaga Kampanye

Jawa Timur sebagai basis NU diyakini sebagai faktor yang menyumbang peningkatan elektabilitas untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Ini terkait sosok Ma'ruf yang lekat dengan NU, berbeda dengan Jusuf Kalla yang menjadi pasangan Jokowi pada 2014.

Wawan juga berpendapat, keunggulan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Timur sulit dikejar Prabowo-Sandi.

Menurut dia, polarisasi dukungan yang terjadi di Jawa Barat dan DKI Jakarta kepada Prabowo-Sandi sulit masuk ke Jawa Timur.

Ini karena, kata dia, Jawa Timur merupakan basis NU, sementara di belakang Prabowo-Sandi ada PKS dan PAN yang dinilai berbeda aliran dengan NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com