KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berjanji akan menyiapkan 15 juta lapangan pekerjaan jika pasangan capres-cawapres nomor urut 02 menang dalam Pilpres 2019.
Hal itu diungkapkan Sandiaga saat berkampanye di Gedung Herlina Mutiara, Jalan Pramuka, Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/04/2019) siang.
Selain itu, Sandiaga juga menyoroti surat suara yang tercoblos di Malaysia. Sandiaga harap masalah itu tidak mencederai demokrasi di Indonesia.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Dalam orasinya, Sandi bertekad untuk menyejahterakan rakyat Indonesia melalui program-program yang diusungnya bersama Prabowo.
“Cari kerja susah, anak muda cari kerja susah. Saya ingatkan insya Allah Prabowo – Sandi akan menciptakan 15 juta lapangan pekerjaan,” kata Sandi di hadapan ribuan pendukungnya di Cianjur, Kamis (11/4/2019).
Kedatangan Sandi usai menggelar kampanye di wilayah Sukabumi itu sendiri mendapat sambutan meriah ribuan pendukungnya sejak di dalam mobil sebelum memasuki arena orasi.
Baca Juga: Cawapres Sandiaga Uno Janji Siapkan 15 Juta Lapangan Pekerjaan
Selain menjanjikan sejumlah program, di kesempatan itu Sandi juga bertekad untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah melanda bangsa Indonesia saat ini, termasuk melakukan revitalisasi pertanian dan menghapus kebijakan impor.
“Tidak boleh ada lagi impor beras. Kita harus menjadi negara pengekspor beras. Apalagi beras asal Cianjur, Pandan Wangi sudah sangat terkenal, tak hanya di Indonesia namun sudah mendunia, ke Jepang, Korea, Thailand,” tuturnya.
Usai menyapa ribuan pendukungnya, Sandi dan rombongan selanjutnya akan menyambangi sejumlah pondok pesantren, termasuk bersilaturahmi dengan Ketua MUI Cianjur, KH Abdul Halim di kediamannya di Kp. Bojongherang, Cianjur, Jawa Barat.
Baca Juga: Dari Madura hingga Keyakinan Kubu Prabowo-Sandiaga Rebut Suara di Jawa Timur
Sandiaga Salahudin Uno mengaku belum bisa berbicara banyak soal temuan surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos gambar capres-cawapres nomor urut 01 di Selangor, Malaysia.
“Saya belum dapat informasinya, nanti ditelusuri secara komprehensif. Saya masih menunggu keterangan resmi Bawaslu,” kata Sandi kepada wartawan usai bersilaturahmi ke kediaman sesepuh ulama Cianjur, KH Abdul Halim di Kampung Bojongherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/04/2019) malam.