Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Madura hingga Keyakinan Kubu Prabowo-Sandiaga Rebut Suara di Jawa Timur

Kompas.com - 11/04/2019, 07:48 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Harian Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Provinsi (BPP) Jawa Timur, Anwar Sadad menyatakan, pihaknya optimistis bisa meraih suara maksimal di Pulau Madura.

"Kalau wilayah Madura kami optimistis bisa menang besar," kata Anwar, kepada Kompas.com, Senin (8/4/2019).

Banyaknya pendukung Prabowo-Sandi di Pulau Garam itu, kata Sadad, karena faktor karakter masyarakat Madura yang agamis, didukung kelompok ulama yang solid.

Baca juga: Tak Diizinkan Kampanye di Semarang, Ini Tanggapan BPN Prabowo-Sandi

"Masyarakat Madura dan kelompok ulama menganggap politik itu bagian dari keyakinan beragama. Karena itu, berjuang di dunia politik sama halnya memperjuangkan agama," ujar Anwar.

Dia meyakini, pilihan politik warga Madura, tidak akan mudah goyah meski petahana sempat memberikan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bagi warga Madura, seperti penggratisan biaya Tol Surabaya-Madura (Suramadu).

Membalikan keadaan di Jawa Timur

Pada Pilpres 2014 lalu, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah dari Jokowi-JK di Jawa Timur.

Prabowo-Hatta kalah di Jawa Timur dengan selisih sekitar 1,4 juta suara. Kekalahan itu, kata Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini, banyak terjadi di wilayah Mataraman.

Di Pilpres 2014, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan 53,17 persen dari total suara di Jawa Timur.

Pasangan Jokowi-Kalla meraih 11.669.313 suara dari total suara sah 21.946.401, sementara pesaingnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 10.277.088 suara atau 46,83 persen.

Baca juga: Sandiaga: Prabowo Akan Pidato Kebangsaan di Surabaya

Namun, situasi Pilpres 2019 dinilainya berubah dibanding lima tahun silam. Tak hanya Madura, kubu Prabowo optimistis bisa unggul di Jawa Timur, lewat gencarnya kampanye calon mereka di wilayah tersebut.

"Saat ini, wilayah Mataraman saya yakin bisa menang seiring intensitas kunjungan capres dan cawapres dan serta kerja para relawan dan BPP," sebut Anwar.

Alasannya, pihaknya meyakini mendapat dukungan kelompok akar rumput warga Nahdatul Ulama (NU) atau Nahdiyin di Jawa Timur, sebagai daerah utama basis Nahdiyin di Indonesia.

Dia menilai, dukungan NU untuk pasangan capres cawapres 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, hanya sebatas dari ulama struktural NU.

Sementara, ulama kultural NU, yang bersinggungan langsung dengan masyarakat diklaimnya mendukung Prabowo-Sandi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com