Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pelajar Hamil di Luar Nikah, Bupati Minta Orangtua Aktif Awasi Pergaulan Anaknya

Kompas.com - 10/04/2019, 11:24 WIB
Markus Yuwono,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul Badingah mengaku akan segera berkoordinasi dengan semua pihak terkait masih tingginya kasus pernikahan dini di wilayahnya.

Tidak hanya pemerintah saja, tetapi masyarakat diminta untuk berperan dalam menjaga pergaulan anaknya.

"Pernikahan dini sudah menjadi fokus kita sejak lama, sudah ada dusun yang berinisiatif membuat gerakan stop nikah muda. Gerakan tersebut diprakarsai oleh masyarakat langsung Mulai RT/RW, dukuh setempat, hingga KUA yang deklarasinya sudah banyak dilakukan di kecamatan-kecamatan," kata Badingah saat ditemui Kompas.com di kantornya, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: Hamil, Puluhan Pelajar di Gunung Kidul Ajukan Dispensasi Menikah

Dia mengatakan, untuk melakukan gerakan bersama-sama tidak hanya dari pemerintah namun juga masyarakat.

Pihaknya pun akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3ABPMD) Gunung Kidul untuk melakukan sosisalisi kembali 'stop pernikahan usia dini'.

"Kami akan memangigil DP3AKBPMD beserta forum-forumnya untuk bergerak ke bawah lagi. Selain itu, nikah muda tidak lepas dari pendidikan. Nantinya, Disdikpora bisa mengumpulkan kepala sekolah untuk memberikan pendidikan seks kepada anak dengan harapan nikah muda jangan sampai meluas lagi," ucapnya.

Baca juga: Seorang Pria Dipaksa Menikah dengan Perempuan yang Tak Dikenal Saat Membeli Suvenir

Kepala Disdikpora Kabupaten Gunung Kidul Bahron Rasyid, mengatakan, pihaknya segera melakukan koordinasi kepala sekolah tingkat SMP agar memberikan informasi atau pendidikan tambahan mengenai seks.

Harapannya dengan pengetahuan yang diperoleh sejak dini, bisa menekan angka pernikahan dini.

Sebenarnya, lanjut dia, saat ini sudah ada pendidikan seks dalam salah satu mata pelajaran. Selain itu, telah ada pengenalan terkait dengan seks tetapi memang tidak vulgar sesuai dengan substansinya.

Baca juga: Cerita di Balik Pernikahan Pelajar SMP, Belum Ingin Nikah tetapi Terdesak (1)

Disdikpora sudah ada program pendampingan guru terhadap murid, dengan metode 1:5 murid atau tergantung jumlah guru dan siswa. Para guru memberikan pendampingan kepada murid tidak hanya masalah akademik namun juga masalah pergaulan.

"Siswa kelas 1-3 SMP akan berinteraksi dengan guru pembimbing tidak hanya masalah akademik saja tetapi juga masalah keluarga hingga bagaimana menyalurkan rasa tertarik antarlawan jenis," ucapnya.

Meski di sekolah sudah diupayakan untuk pencegahan pernikahan dini. Bahron meminta masyarakat karena pergaulan anak tidak hanya pada tingkat satuan pendidikan tetapi juga banyak di rumah.

"Orangtua juga harus meningkatkan perhatian kepada pergaulan anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com