Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpati dan Dukungan untuk Komunitas Baca di Mataram yang Dipaksa Tutup

Kompas.com - 08/04/2019, 23:16 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Kami kira penutupan Jumat kemarin itu sangat semena-mena ya, jangan sampai terulang lagi. Berita ini begitu cepat menyebar di media sosial, ada yang marah, ada yang sedih karena sikap Pemerintah Kota Mataram ini," kata Dona Nasution, salah seorang pengunjung tetap di lapak baca.

Dia sangat menyayangkan kegiatan positif bisa diperlakukan seperti itu.

Dona mengaku, terbantu dengan adanya lapak baca gratis ini, terutama bagi mereka yang tak bisa beli buku seperti dirinya, dengan meminjam buku di lapak baca, hobi membaca bisa tersalurkan.

"Sangat membantu ya, kami yang kesulitan membeli buku bisa membaca dan meminjam secara gratis di lapak baca ini," kata dia.

Dona menghabiskan malam di lapak baca BIAP dengan membaca novel berjudul Nadira, karya Laila S Chudori.

Beragam jenis dan judul bacaan diperpustakaan jalanan itu, mulai dari buku anak-anak, novel hingga buku-buku ilmu pengetahuan.

Baca juga: 5 Fakta Penutupan Paksa Komunitas Baca di Mataram, Masalah Izin hingga Kepala Dinas Minta Maaf

Tak hanya Dona, komunitas lain seperti komunitas bartender di Taman Sangkareang mengaku terkejut sekaligus kecewa atas apa yang dialami BIAP. Mereka yang juga berkegiatan rutin di sana tidak diminta membuat surat izin.

"Kok aneh ya, kami tidak ada diminta membuat pengajuan izin. Wah, saya tidak setuju itu, padahal komunitaslah yang meramaikan taman kota ini, dengan kegiatan-kegiatan positif, pemerintah jangan seperti ini dong, saya paling tidak setuju, ini kan area publik yang dibagun untuk masyarakat," kata Binsar, dari komunitas bartender Kota Mataram.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Mataram, M Kemal Islam tetap bersikukuh bahwa seluruh komunitas wajib mengajukan izin dalam kegiatan mereka.

Nantinya, pihaknya akan menentukan izin tersebut berlaku 6 bulan ataupun satu tahun atau sepanjang tahun 2019 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com