Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurunya Bergaji Rp 85.000 Per Bulan dan Ruang Kelasnya Memprihatinkan, Ini Respon Bupati Sikka Terhadap Kondisi SMPN 3 Waigete

Kompas.com - 05/04/2019, 07:04 WIB
Nansianus Taris,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Bupati Sikka Roberto Diogo merespon laporan terkait kondisi SMPN 3 Waigete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Ia mengatakan, terhadap kondisi SMPN 3 Waigete yang berada di pedalaman Flores ini, pihaknya sudah perintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memberi tanggapan darurat untuk menangani sekolah itu.

Menurut dia, SMPN 3 Waigete menjadi perhatian utama pemerintah Kabupaten Sikka.

"Tahun ini kita bangun tiga ruang kelas. Itulah kondisi kita. Tetapi itu yang memacu kita untuk terus meningkatkan layanan pendidikan di daerah ini. Pasti dikerjakan tahun ini," jelas Bupati Roberto saat ditemui Kompas.com, di halaman kantor Bupati Sikka, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Kisah Guru Honorer Bergaji Rp 85.000 Sebulan di Pedalaman Flores NTT

Sementara terhadap nasib sembilan guru honorer di SMPN 3 Waigete yang bergaji Rp 85.000 per bulan, Bupati Sikka mengatakan bahwa ke depan itu semua akan diperhatikan.

"Saya kan mulai menata sistem pendidikan dasar kita. Jadi ke depan nasib mereka (guru honorer) akan diperhatikan," katanya.

Salah seorang guru SMPN 3 Waigete yang sedang mengajar, Senin (1/4/2019). Sembilan guru di SMP ini merupakan guru honorer dengan gaji Rp 85.000 per bulan. KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Salah seorang guru SMPN 3 Waigete yang sedang mengajar, Senin (1/4/2019). Sembilan guru di SMP ini merupakan guru honorer dengan gaji Rp 85.000 per bulan.
Sebelumnya diberitakan, kondisi SMPN 3 Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT masih jauh dari ideal. Kondisi gedungnya masih sangat memprihatinkan.

Sejak berdiri tahun 2017, sekolah itu belum sedikit pun mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Sikka.

Bangunannya masih, bangunan darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Bangunan sekolah itu beratapkan alang-alang, berdinding bambu, dan berlantai tanah. 

Baca juga: Sekolah di Pedalaman Flores Ini Bahkan Tak Mampu Beli Kapur Tulis

Selain bangunan, fasilitas sekolah seperti meja, kursi, dan papan tulis juga serba darurat. Papan tulis terbuat dari tripleks bekas, meja dari belahan bambu dan kursi dari papan bekas.

Lebih miris lagi, ada sembilan guru honorer yang bekerja di SMPN ini yang bergaji Rp 85.000 per bulan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com