Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Pedalaman Flores Ini Bahkan Tak Mampu Beli Kapur Tulis

Kompas.com - 25/03/2019, 22:02 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com-Kondisi SMPN 3 Waigete yang terletak di Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT masih jauh dari ideal.

Kondisi gedungnya sangat memprihatinkan.

Sejak berdiri pada 2017, sekolah itu belum sedikit pun mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sikka.

Bangunan sekolah masih bangunan darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Bangunan sekolah itu beratapkan alang-alang, berdinding bambu, dan berlantai tanah.

Baca juga: Pasang CCTV di Toilet Campuran, Sekolah di Inggris Menuai Kecaman

Selain bangunan, fasilitas sekolah seperti meja, kursi, dan papan tulis juga serba darurat.

Papan tulis dibuat dari tripleks bekas, meja dari belahan bambu dan kursi dari papan bekas.

Di dalam ruang kelas tidak ada lemari buku pelajaran seperti layaknya sekolah negeri yang lain, yang ada hanya kursi, meja, dan papan tulis.

Kepala SMPN 3 Waigete Hendrikus Seda menjelaskan, sejak berdiri tahun 2017 lalu, sekolah itu sama sekali belum tersentuh perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sikka.

Ia mengatakan, dua bangunan darurat yang ada adalah hasil kerja swadaya masyarakat setempat.

"Lihat saja, atapnya masing alang-alang, dindingnya masih belahan bambu, dan berlantai tanah. Kalau hujan, air masuk melalui atap dinding. Terpaksa kalau hujan, pelajaran dihentikan dan kami lari di rumah warga yang terdekat," kata Hendrikus kepada Kompas.com di halaman SMPN 3 Waigete, Sabtu (23/3/2019).

Ia mengungkapkan, tidak hanya bangunan, fasilitas di dalam ruang kelas juga diadakan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Semuanya serba dari masyarakat. 

"Semua serba kurang dan terbatas di sini," ungkap Hendrikus.

Baca juga: Kursi Sekolah Reyot hingga Kali Diuruk Warga, Masalah di Jakut di Mata DPRD

Ia menuturkan, hingga kini SMPN 3 Waigete belum mendapat dana bantuan operasional sekolah (BOS) seperti sekolah lainnya. Hal itu karena SMPN 3 Waigete belum memililki nomor pokok sekolah nasional (NPSN).

Sejak awal berdiri, pihak sekolah sudah mengajukan NPSN ke Dinas Pendididikan dan Olahraga Kabupaten Sikka. Namun, sampai sekarang belum juga ada hasilnya.  

"Kami di sini, untuk beli kapur tulis saja orang tua murid yang tanggung. Kami juga biasa minta kapur tulis di sekolah terdekat. Kalau tidak, ya, di dalam kelas tidak tahu mau buat apa. Apalagi mau beli buku pelajaran. Sama sekali tidak ada uang. Harapannya, tahun ini NPSN bisa keluar," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com