Salin Artikel

Gurunya Bergaji Rp 85.000 Per Bulan dan Ruang Kelasnya Memprihatinkan, Ini Respon Bupati Sikka Terhadap Kondisi SMPN 3 Waigete

Ia mengatakan, terhadap kondisi SMPN 3 Waigete yang berada di pedalaman Flores ini, pihaknya sudah perintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memberi tanggapan darurat untuk menangani sekolah itu.

Menurut dia, SMPN 3 Waigete menjadi perhatian utama pemerintah Kabupaten Sikka.

"Tahun ini kita bangun tiga ruang kelas. Itulah kondisi kita. Tetapi itu yang memacu kita untuk terus meningkatkan layanan pendidikan di daerah ini. Pasti dikerjakan tahun ini," jelas Bupati Roberto saat ditemui Kompas.com, di halaman kantor Bupati Sikka, Kamis (4/4/2019).

Sementara terhadap nasib sembilan guru honorer di SMPN 3 Waigete yang bergaji Rp 85.000 per bulan, Bupati Sikka mengatakan bahwa ke depan itu semua akan diperhatikan.

"Saya kan mulai menata sistem pendidikan dasar kita. Jadi ke depan nasib mereka (guru honorer) akan diperhatikan," katanya.

Sejak berdiri tahun 2017, sekolah itu belum sedikit pun mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Sikka.

Bangunannya masih, bangunan darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat. Bangunan sekolah itu beratapkan alang-alang, berdinding bambu, dan berlantai tanah. 

Selain bangunan, fasilitas sekolah seperti meja, kursi, dan papan tulis juga serba darurat. Papan tulis terbuat dari tripleks bekas, meja dari belahan bambu dan kursi dari papan bekas.

Lebih miris lagi, ada sembilan guru honorer yang bekerja di SMPN ini yang bergaji Rp 85.000 per bulan. 

https://regional.kompas.com/read/2019/04/05/07042501/gurunya-bergaji-rp-85000-per-bulan-dan-ruang-kelasnya-memprihatinkan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke