Selain itu, Rudi mengaku akan membuat operasi pengamanan bersama yang di Polrestabes Surabaya. Terdiri dari satu peleton dari TNI AD, kemudian diperkuat dengan dua regu dari marinir, dan satu peleton dari Satpol PP dan Pemerintah Kota Surabaya.
Tim operasi pengamanan bersama itu, sambung Rudi, akan melakukan tugas selama 24 jam untuk mengontrol pelaksanaan proses pemilu, mulai dari masa tenang sampai pemungutan dan penghitungan suara.
"Jadi semuanya selama 23 hari mereka bergerak bersama di bawah satu kendali di Polrestabes Surabaya," kata dia.
Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel (Inf) Sudaryanto menambahkan, TNI dan Polri sudah melakukan simulasi menjelang Pilpres 2019.
Baca juga: Nama Putra Sulung Wali Kota Risma Disebut oleh Sejumlah Saksi Kasus Amblesnya Jalan Gubeng Surabaya
Ia menegaskan, semua aparat keamanan telah bekerja sama untuk bisa menjamin rasa aman bagi masyarakat dalam melaksanakan pesta demokrasi.
Danrem juga meminta warga Surabaya tidak perlu khawatir atau terbebani saat melakukan pencoblosan pada 17 April mendatang.
"Jadi saya harapkan jangan sampai ada yang golput, semuanya ikut serta. Namanya pesta itu tidak boleh pesertanya takut, semuanya harus senang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.