Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kebakaran Hutan di Riau, Hujan Buatan Kurangi Titik Api hingga Aksi Para Prajurit Kostrad

Kompas.com - 01/03/2019, 16:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Namun demikian, dia mengatakan masih ada kasus karhutla yang sedang dalam proses penyelidikan.

Salah satunya di Kecamatan Rupat, karena kebakaran di wilayah ini cukup luas, yang menghabiskan kebun karet dan sawit milik masyarakat.

"Tim kami penegakan hukum dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau yang sedang melakukan penyelidikan. Nanti baru kami sampaikan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak," kata Widodo.

Baca Juga: Polisi Tangkap Enam Pelaku Karhutla di Riau

4. Enam helikopter dikerahkan untuk padamkan karhutla

BNPB menjelaskan ada enam helikopter yang dikirim untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Berdasarkan data BNPB, enam unit helikopter itu milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (1 unit), korporasi Sinarmas (2 unit), TNI (2 unit), dan 1 unit pesawat TMC milik TNI.

Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengatakan, penanganan karhutla di Riau tidak hanya dilakukan melalui operasi darat saja, tetapi juga udara dengan "water bombing".

"Karena banyak area yang jauh dari akses, maka harus menggunakan operasi udara dengan helikopter. Kalau nanti masih membutuhkan helikopter lagi, kita akan siapkan," ujar Wisnu.

Baca Juga: 6 Helikopter Dikerahkan Padamkan Karhutla di Riau

5. Aksi prajurit Kostrad padamkan api di malam hari

Pasukan Kostrad yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla Riau, melakukan pemadaman dan penyekatan api karhutla di lahan tanah gambut malam hari di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (26/2/2019).KOMPAS.com/IDON TANJUNG Pasukan Kostrad yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla Riau, melakukan pemadaman dan penyekatan api karhutla di lahan tanah gambut malam hari di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (26/2/2019).

Komandan Sub Satgas Karhutla Kabupaten Bengkalis, Letkol Inf Timmy Prasetya Hermianto mengatakan, kegiatan yang dilakukan pasukan Kostrad pada malam hari juga berkaitan dengan penyekatan api agar kebakaran tidak meluas.

"Sama seperti apa yang sudah kita laksanakan pada siang hari, bahwasanya kegiatan yang dilakukan pada malam hari berkaitan dengan melaksanakan penyekatan, melanjutkan hal yang belum selesai kita lakukan pada siang sampai sore hari," kata Timmy, Rabu (27/2/2019).

Menurut Dandim 0303/Bengkalis ini, pemadaman yang dilakukan di malam hari untuk mempercepat mengurangi luasan lahan yang terbakar.

Pemadaman pada malam hari tidak sama dengan pemadaman di siang hari, karena gerakan tidak bisa terlalu leluasa seperti siang hari.

"Jadi kami tetap body system. Majunya pelan-pelan untuk melakukan penyekatan," terang Timmy.

Sementara itu, Kolonel Timmy mengakui api di lahan gambut sulit untuk dipadamkan.

"Kalau pemadaman api dalam gambut yang ada di tengah lahan cukup sulit. Jadi sekarang kita membatasi pergerakan api, penyekatan itu cukup efektif. Bisa kita cek di satelit bahwasannya sampai dengan pagi sampai dengan siang, itu bersih. Kalaupun ada asap, itu sisa-sisanya saja. Kan tidak mungkin kita memadamkan sampai mati betul, karena ini kan gambut," ujar Timmy.

Baca Juga: Cerita Pasukan Kostrad Siang dan Malam Padamkan Api Karhutla di Bengkalis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com