Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penculikan Buruh Batu, Kapolda Sumsel Duga Oknum Polisi Terlibat

Kompas.com - 24/02/2019, 18:27 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinaegara menduga, jika aksi penculikan dan penganiayaan terhadap Harismail alias Ujang (25) dilakukan oleh oknum polisi. Namun, saat ini ia belum mengetahui oknum tersebut dari satuan mana.

"Saya berpendapat ini oknum polisi, tidak mungkin preman nangkap orang, kecuali preman itu keluarga korban, bisa jadi mungkin dongkol," kata Zulkarnain saat memberikan keterangan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (24/2/2019).

Zulkarnain mengatakan, Harismail yang menjadi korban tidak mengetahui siapa oknum polisi tersebut. Terlebih lagi wajah korban ditutup lakban ketika ditangkap.

"Dia (korban) tidak bisa menjelaskan siapa orang tersebut dari satuan mana, keterangannya polda, tapi tidak tahu satuan mana, itu aibnya saya, tanggung jawab saya," ujarnya.

Baca berita sebelumnya: Diculik Lalu Dipukuli, Buruh Batu Dipaksa Mengaku Perkosa Bidan  

"Pak polisi tidak boleh mengungkap kasus seperti itu, harus didukung hasil Labfor, penyelidikan. Kalau dia korban kita buktikan secara ilmiah, untuk kasus pemerkosaan apalagi, tidak mungkin orang diperkosa tanpa alat bukti," jelas Kapolda Sumsel.

Diberitakan sebelumnya, Harismail alias Ujang (25) mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya setelah diduga menjadi korban salah tangkap.

Informasi yang dihimpun, kejadian bermula pada Sabtu (23/2/2019) Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas dan mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.

Setelah itu ia pun menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Dalam kondisi lemas, Haris mengaku sebelumnya ia dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria. Didalam mobil tersebut buruh ini dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang Bidan inisial Y.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com