Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Dua Pria Tewas Dikeroyok di Kampus Unimed, Diduga Curi Helm Hingga Merasa Dipersulit Polisi

Kompas.com - 23/02/2019, 18:36 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Mereka ketangkap tangan mencuri motor dan helm. Karena di kampus sudah sering motor mahasiswa dan pegawai hilang. Jadi para mahasiswa serta petugas keamanan sudah sangat geram," katanya.

Saat hendak kabur, di pintu keluar mereka sudah ditunggu petugas keamanan serta sejumlah mahasiswa.

"Petugas keamanan dengan cepat melapor polisi dan berupaya mengamankan pelaku agar tidak terus dihakimi massa, tapi masa mahasiswa tak terbendung. Saat polisi datang, pelaku langsung dibawa ke RS oleh Polisi Percut Seituan," kata Surip.

Baca Juga: Diduga Curi Helm, Dua Pria Dihajar Massa hingga Tewas di Unimed

3. Orangtua SS bantah putranya pencuri

PS (62), mantan anggota polisi, mengaku kecewa atas aksi brutal mahasiswa dan petugas keamanan Unimed kepada putranya SS.

"Kecewa aku, kecewa. Kalau bisa (dia) kembali, ya Allah," ucapnya seraya menyeka air matanya di rumah duka, di Jalan Perjuangan, Medan, Sumut, Kamis (21/2/2019).

PS pun mencoba tegar dengan mengisap sebatang rokok, tetapi air matanya kembali menetes saat dia mencoba menceritakan tentang anaknya.

"Anakku bukan maling. Saat itu, dia pergi sama temannya. Kayak bukan manusia mereka buat anakku itu sama temannya," ujar lirih.

PS mengutarakan, anaknya, SS, pergi ke Kampus Unimed bukan untuk mencuri, melainkan untuk berenang dan bertemu temannya.

"Mereka kan mau berenang dan ketemuan sama kawan perempuannya," ucapnya.

Baca Juga: Kisah Imam, Sopir Taksi Online yang Bantu Penumpang Lahirkan Bayi di Dalam Mobil (1)

4. Kronologi menurut orangtua SS

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Pria yang mengaku sebagai mantan polisi ini menuturkan, cerita berdasar informasi yang dia peroleh.

Awalnya, SS dan temannya JPS hendak keluar dari Unimed tetapi tidak membawa STNK sepeda motornya. Sesuai aturan yang berlaku di Unimed, mereka harus ditahan jika tidak membawa STNK. Sebelum bisa menunjukkan STNK, mereka tidak diperbolehkan pergi.

"Jadi info yang kami terima, saat itu JPS menelepon istrinya yang tengah hamil besar untuk mengantarkan STNK beserta BPKB," kata PS.

Saat menunggu STNK diantarkan istri JPS, keduanya diteriaki sebagai maling helm dan langsung digebuki satpam dan mahasiswa yang ada di kampus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com