Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Hektar Lahan Gambut Terbakar, Kabut Asap Dikhawatirkan ke Malaysia

Kompas.com - 20/02/2019, 21:58 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, masih belum bisa teratasi.

Berikut empat fakta kasus karhutla di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

1. Ribuan hektar lahan gambut terbakar

Luas lahan gambut yang terbakar di Kecamatan Rupat sudah hampir mencapai ribuan hektar. Kebakaran terjadi di Kelurahan Terkul, Kelurahan Pergam, Desa Sri Tanjung, Desa Teluk Lecah dan Desa Kebumen.

Komandan Regu III Manggala Agni Daops Dumai Hamdani mengatakan, di Kelurahan Terkul luas lahan yang terbakar sekitar 400 hektar, Kelurahan Pergam 360 hektar, Desa Sri Tanjung sekitar 80 hektar, Desa Teluk Lecah 50 hektar dan Desa Kebumen sekitar 40 hektar.

"Kami bersama kepolisian, TNI, damkar dan masyarakat peduli api (MPA) terus berupaya melakukan pemadaman api," ungkap Hamdani, Rabu (20/2/2019).

2. Kebakaran makin parah

Akibat kondisi cuaca sangat panas dan angin kencang, bencana karhutla di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, makin parah.

Pantauan Kompas.com, Rabu (20/2/2019), kebakaran lahan gambut terdapat di Kelurahan Pergam. Di sana, lahan kosong sangat luas dan terbakar.

Kabut asap sangat tebal di lokasi kebakaran tersebut. Sebab, api yang ada di dalam gambut masih menyala.

Baca juga: Petugas Kesulitan Padamkan Kebakaran Lahan Gambut di Bengkalis

Apalagi hari ini cuaca panas yang membuat gambut dan semak belukar semakin mengering dan sangat mudah terbakar. Ditambah lagi dengan tiupan angin sangat kencang. Sebab, wilayah ini berada di dekat laut Perairan Selat Malaka.

Puluhan petugas gabungan dari Manggala Agni, kepolisian, Damkar dan masyarakat peduli api (MPA) di wilayah Kecamatan Rupat, tampak berjibaku mematikan api dengan menggunakan mesin pompa air.

Komandan Regu III Manggala Agni Daops Dumai Hamdani mengaku, hari ini karhutla di Kelurahan Pergam bertambah parah.

"Untuk hari ini bertambah parah. Sebab, cuaca sangat panas angin kencang," akui Hamdani saat diwawancarai Kompas.com di lokasi kebakaran.

Dia mengatakan, sebelumnya api dipermukaan lahan gambut sudah padam. Hanya saja tinggal di bagian bawahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com