PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup kesulitan mematikan api kebakaran lahan gambut di Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (20/2/2019).
Sebab, kondisi kebakaran hutan dan lahan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini, Rabu ini semakin parah.
Petugas yang terdiri dari Manggala Agni Daops Dumai, polsek dan Pemadaman Kebakaran (Damkar) Rupat, serta masyarakat, berjibaku mematikan api. Sementara, kabut asap begitu pekat di lokasi kebakaran.
"Kami bersinergi untuk memadamkan karhutla di Kelurahan Pergam ini. Kami terus berusaha supaya kebakaran ini tidak berdampak kepada lingkungan, baik di Kecamatan Rupat maupun ke wilayah lain," ungkap Kapolsek Rupat AKP Masrial, kepada Kompas.com, saat ditemui di lokasi karhutla, Rabu.
Baca juga: Petugas Kesulitan Padamkan Lahan Gambut yang Terbakar di Dumai
Dia mengatakan, pemadaman dilakukan hampir setiap hari, dengan menggunakan beberapa unit mesin pompa air.
"Kami sudah sepekan mematikan api di sini. Alat pemadaman ada dari kepolisian, damkar kabupaten (Bengkalis), pemerintah kecamatan, dan Manggala Agni," sebut dia.
Masrial mengaku, kewalahan untuk mematikan api yang ada di gambut, dengan kedalaman sekitar tiga meter.
Selain itu, kata dia, cuaca sangat panas dan angin kencang, yang membuat api kembali menyala ke permukaan gambut.
"Banyak semak belukar dan gambut yang harus kami lewati untuk menjangkau titik api. Kabut asap pekat, sulit untuk memadamkannya," kata Masrial.
Menurut dia, luas lahan yang terbakar di Kelurahan Pergam, jumlahnya sekitar 100 hektare.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan